Dipayan Biswas dari University of South Florida yang merupakan salah satu peneliti studi mengatakan, aroma bisa menjadi alat yang sangat kuat untuk menghentikan keinginan makan makanan berlemak.
“Faktanya, stimuli sensorik yang halus bisa menjadi lebih efektif dalam mempengaruhi pilihan makanan anak-anak dan orang dewasa bila dibandingkan dengan kebijakan yang membatasi,” ujarnya.
Anjuran ini dibuktikan oleh Biswas dan kolega melalui eksperimen yang diadakan di sekolah dan supermarket.
Baca Juga : Pernikahannya Tak Direstui, Lindswell Kwok Kini Tinggali Rumah dengan Ruang Makan Berantakan
Para peneliti memasang nebulizer yang secara diam-diam melepaskan bau apel, stroberi, pizza, atau kue.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa bau makanan yang tidak sehat, seperti pizza dan kue, malah membuat partisipan lebih memilih makanan yang sehat.
Hasil penelitian lanjutan di laboratorium juga semakin menegaskan temuan para peneliti.
Baca Juga : Digrebek Polisi Sampai Ngumpet Di Dapur, Atta Halilintar Ketakutan Lihat Tangan Laudya Cintya Bella Bergetar
Mencium bau kue selama lebih dari dua menit membuat seseorang lebih memilih makanan yang sehat daripada partisipan yang hanya mencium bau kue selama beberapa detik.
Lalu, partisipan yang bisa mengenali bau makanan tersebut merasakan efeknya lebih kuat daripada partisipan yang tidak dapat mengenalinya.
Para peneliti pun menulis kalau mereka mengusulkan bahwa hal ini terjadi karena bau yang berhubungan dengan makanan berlemak memuaskan sistem reward di otak yang malah menurunkan keinginan untuk benar-benar mengonsumsinya.
Jadi, ada yang mau coba?
Source | : | Instagram, Tribun Jogja |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
KOMENTAR