Meskipun banyak orang yang mengalami fenomena Lazarus meninggal tak lama setelah "hidup kembali", namun sebuah penelitian menunjukkan bahwa hampir sepertiga orang yang mengalami hal tersebut bisa melanjutkan hidup dengan baik.
Lalu apa penyebab mati suri?
Melansir Healthline, 11 Januari 2021, banyak orang berpikir bahwa kematian terjadi segera setelah jantung berhenti berdetak dan pernapasan berhenti.
Kenyataannya, kematian adalah proses di mana semua organ tubuh yang diperlukan untuk hidup mengalami kegagalan.
Seseorang tidak benar-benar dianggap mati sampai fungsi semua organ tubuhnya, termasuk otak, berhenti secara permanen.
Secara medis, mati suri terjadi karena tenaga kesehatan menyatakan kematian terlalu cepat, biasanya segera setelah CPR dihentikan.
Setelah mengetahui tentang adanya sindrom Lazarus, para peneliti kini menyarankan kepada tenaga kesehatan untuk setidaknya menunggu 10 menit setelah CPR dihentikan sebelum mengumumkan kematian.
Selama 10 menit tersebut, tenaga kesehatan dapat mengawasi tanda-tanda kehidupan dari orang tersebut, seperti napas, batuk, gerakan anggota tubuh, atau kembalinya denyut nadi.
Menarik banget ya ?
Makanya, fenomena mati suri ini sering jadi bahasan menarik di mana-mana.
Apalagi dengan jumlah kejadiannya yang terus bertambah.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR