SajianSedap.com - Muzdalifah menyita perhatian publik gara-gara dilarikan ke rumah sakit oleh anaknya.
Sang suami, Fadel Islami, tak tampak hingga publik mempertanyakan kondisi rumah tangga mereka.
Hal ini seiring dengan rumor keretakan rumah tangga mereka yang berhembus kencang baru-baru ini.
Sebelumnya pada 25 November, mantan istri Nassar ini mengunggah suasana di kamar rumah sakit via akun Instagram pribadinya.
Terbaring lemas di ranjang rumah sakit, ia memperlihatkan tangannya yang diinfus dengan ditemani sang anak.
Bukan cuma soal rumah tangganya saja, banyak netizen yang turut penasaran soal penyakit yang diderita Muzdalifah.
Muzdalifah menyebut penyakit ini hadiah dari Sang Khalik.
"Allah lagi ksh hadia ,, insya allah ini buat penggur dosa 2 ku ,, alhamdulillah ad ank yang temenin mama nya kerumah sakit @dewinurmania," tulis Muzdalifah pada kolom keterangan.
Beberapa hari setelahnya, ia mengonfirmasi soal insiden ini.
Muzdalifah membantah rawat inap di rumah sakit, namun membenarkan menjalani observasi medis selama berjam-jam.
“Cuma 7 jam, diopname saja. Tensi (darah) aku naik, sama (gangguan) lambung,” ujarnya, dilansir dari kanal YouTube Waswas.
Penyakit darah tinggi atau hipertensi yang dialami Muzdalifah ini adalah kondisi ketika tekanan darah berada di angka 130/80 mmHg atau lebih.
Penyebab kondisi ini berbeda-beda berdasarkan jenisnya, yaitu hipertensi primer dan sekunder.
Hipertensi primer belum diketahui secara pasti penyebabnya.
Walau demikian, ada beberapa faktor pemicu dari hipertensi primer, seperti riwayat keluarga atau genetik, gaya hidup tidak sehat, obesitas, dan lain-lain.
Sementara penyebab hipertensi sekunder diakibatkan oleh kondisi medis tertentu.
Salah satu penyakit yang cukup berkaitan dengan hipertensi sekunder yaitu penyakit ginjal.
Penting juga untuk diketahui, bahwa kini hipertensi tak lagi memandang usia.
Jika selama ini darah tinggi memang sering diidentikkan sebagai penyakit orang tua. Kini, konsep ini telah berubah, hipertensi bisa menyerang anak muda.
Penyebab darah tinggi di usia muda tidak dapat dipastikan atau hipertensi esensial.
Hanya, jika kemudian tekanan darah tinggi diketahui penyebabnya, biasanya kondisi ini berkaitan dengan gangguan kesehatan pada organ lain seperti penyakit ginjal, masalah paru-paru, masalah jantung, kondisi genetik, gangguan hormon, kegemukan (obesitas), resistensi insulin, dan efek beberapa jenis obat-obatan.
Di samping itu, risiko seseorang mengalami hipertensi di usia muda juga dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola makan, serta faktor yang tidak bisa dimodifikasi seperti keturunan dan jenis kelamin.
Lantas apabila tekanan darah di usia berapapun itu dibiarkan melebihi batas normal, dapat mengakibatkan komplikasi penyakit serius, seperti stroke, gagal jantung, penyakit ginjal, dan lain sebagainya.
Karena itulah, hipertensi adalah penyakit yang perlu ditangani sedini mungkin.
Jika terlambat mendapatkan penanganan, risiko kematian tentu lebih besar, seperti yang dialami oleh kakak dari artis Dea Annisa atau Dea Imut.
Pada 15 Januari 2018 silam, kakak Dea Imut, Rakhy Muhammad Bakry atau Rama, meninggal dunia di usianya yang masih muda yakni 29 tahun karena penyakit ini.
Terhitung dari tanggal 20 Desember 2017, kakak Dea masuk ke rumah sakit karena sakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Sebelumnya, tensi darahnya tiba-tiba tidak bisa terdeteksi karena terlalu tinggi dan dia sesak napas dan terkena serangan jantung lagi.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, kondisi Rama nampak stabil.
Reza, kakak Dea yang lain, menuturkan bahwa Rama memang merasa sakit disalah satu bagian tubuhnya, beberapa waktu lalu.
Ketika itu, Rama mengira asam lambungnya naik. Namun ketika diperiksa rupanya rasa sakit itu merupakan serangan jantung awal akibat hipertensi.
Oleh sebab itu, penting bagi siapa saja untuk mengenali gejala tekanan darah tinggi dan melakukan pengecekan kesehatan secara rutin.
Umumnya, kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki tanda atau gejala.
Namun, beberapa orang dengan tekanan darah tinggi mungkin mengalami sakit kepala, sesak napas atau mimisan, menurut Mayo Clinic.
Tanda dan gejala ini tidak spesifik dan biasanya tidak terjadi sampai tekanan darah tinggi telah mencapai stadium yang parah atau mengancam jiwa.
Berkaca dari hal ini, penting untuk selalu menjaga kesehatan tubuh dengan menjalani gaya hidup sehat dan menghindari penyebab hipertensi.
Namun bagi mereka yang sudah didiagnosis dengan hipertensi, juga bisa mencegah penyakit ini agar tidak mudah kambuh.
Jika Anda salah satu yang mengidap hipertensi, cobalah mengurangi atau menghindari makanan penyebab tekanan darah tinggi ini, seperti dilansir laman WebMD:
1. Makanan beku
Makanan beku atau frozen food dapat disajikan secara mudah dan praktis, namun mengandung banyak natrium.
Jika kita ingin makanan yang praktis, carilah opsi makanan beku dengan kandungan sodium 600 miligram atau kurang dari itu.
2. Camilan asin
Sebagian besar biskuit, keripik kentang, dan popcorn mengandung sodium tinggi.
Sebagai contoh, satu porsi keripik kentang polos memiliki sekitar 50-200 miligram garam.
Jika mengidam camilan, pilihlah kacang-kacangan, biji-bijian atau keripik rendah atau tanpa sodium.
Kita juga bisa membeli wortel atau seledri segar untuk mendapatkan sensasi renyah yang memuaskan.
3. Roti
Setangkap roti mengandung antara 80-230 miligram natrium.
Untuk mengurangi asupan natrium, pilih roti gandum atau muffin Inggris saat ingin membuat roti sandwich.
4. Daging olahan
Daging olahan biasanya memiliki sekitar 750 miligram atau lebih natrium per porsi.
Daging olahan lain yang juga tinggi natrium termasuk hot dog, daging kornet, bacon, dan sosis.
Sebagai alternatif, pilihlah ikan, ayam, dan potongan daging tanpa lemak.
5. Keju
Keju olahan dan keju cottage memiliki lebih banyak sodium.
Contohnya, setengah porsi keju cotttege bisa mengandung garam hingga 455 miligram.
Banyak alternatif keju yang rendah sodium seperti keju Swiss (75 miligram natrium per porsi), atau keju kambing, ricotta, dan mozzarella.
6. Bahan-bahan makanan
Saus sambal, kecap, dan saus salad semuanya tinggi sodium.
Belilah bahan-bahan makanan rendah sodium, atau mencoba jus lemon dan cuka untuk menambah rasa makanan.
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR