Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Versi kedua terdengar lebih realistis dan bukan lagi tentang sejarah.
Katanya sejak dulu, pemilik restoran Padang sudah memperhitungkan biaya operasional sampai sangat detail.
Untuk makan di tempat, pemilik restoran padang harus mengeluarkan biaya membeli sabun cuci piring sampai membayar gaji karyawan.
Baca Juga : Harga Tas Hilda Vitria Saat Kulineran di Jepang Kalahkan Mahalnya Tas Nagita Slavina! Enggak Nyangka!
Sedangkan jika membungkus mereka tidak butuh mencuci piring dan tidak butuh juga menggaji banyak pelayan di restoran.
Akhirnya, dikurangilah porsi nasi saat makan di tempat untuk menutupi biaya sabun cuci piring dan pelayan tersebut.
Sama-sama adil, kan?
Sampai saat ini masih belum ada penelitian yang membuktikan mana kisah yang benar di balik “nasi Padang lebih banyak kalau dibungkus”.
Namun kedua kisah ini bisa jadi informasi tambahan yang membuat kita berhenti bertanya-tanya setiap kali makan nasi padang.
Cukup nikmati saja kuliner khas Nusantara yang lezatnya selangit itu.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR