Mulai Hari Ini Jangan Makan Sambil Nyetir! Ternyata 10 Makanan Ini yang Paling Sering Jadi Penyebab Kecelakaan
SajianSedap.com - Ibukota Indonesia memang terkenal dengan kemacetannya.
Kalau tak berangkat jauh-jauh hari sebelum waktu yang ditentukan, bisa jadi kamu bisa terlambat sampai tujuan.
Tak ayal, kebanyakan orang tidak sempat atau bahkan membawa sarapannya di kendaraan.
Tak jarang kita melihat orang berkendara sambil makan demi menghemat waktu.
Namun, ternyata kebiasaan makan sambil berkendara itu tidak baik.
Percaya atau tidak, banyak kecelakaan mobil terjadi karena kebiasaan makan sambil menyetir ini, lho!
Hal ini dijelaskan dalam sebuah penelitian dari National Highway Traffic Safety Administration dan Virginia Tech Transportation Institute.
Yuk kita simak!
Penelitian Bahaya Menyetir Sambil Makan
National Highway Traffic Safety Administration dan Virginia Tech Transportation Institute mengatakan kalau 80% kejadian tabrakan dan 65% kejadian hampir tabrakan terjadi karena adanya pengalih perhatian pengemudi.
Nah, makan termasuk salah satu kegiatan yang bisa sangat menggangu proses mengemudi.
Karena itu, peneliti ini pun mengadakan pengamatan pada 1.000 orang pengemudi.
Hasilnya, 70% pengemudi selalu makan sambil mengemudi dan 83% selalu minum sambil mengemudi.
Tentu saja, hasil ini tidak terlalu mengejutkan mengingat makan dan minum jadi hal lumrah yang dilakukan pengemudi.
Tapi, yang lebih mencenangkan justru, penelitian membuat daftar 10 makanan yang paling sering mengalihkan perhatiaan pengemudi dan menyebabkan kecelakaan.
Berikut ini 10 makanan yang menjadi penyebab kecelakaan:
1. Kopi
Kopi termasuk yang paling sering dikonsumsi di perjalanan.
Tapi, kemungkinan kopi untuk tumpah sangat besar sehingga termasuk yang paling sering menggangu fokus pengemudi dan menyebabkan kecelakaan.
Apalagi, jika kopinya panas lalu menumpahi salah satu bagian tubuh.
Baca Juga: Heboh Sarden Mengandung Cacing Parasit, Efeknya untuk Tubuh Manusia Ternyata Tidak Main-main!
2. Sup Panas
Di luar negeri, orang seringkali mengonsumsi sup di perjalanan, lo.
Supnya tentu saja jenis cream soup atau sup yang sudah dihaluskan sehingga mudah dikonsumsi.
Sama seperti kopi, sup ini dimasukkan ke dalam termos, lalu diminum layaknya minuman.
Lagi-lagi sama seperti kopi, kemungkinan sup untuk tumpah sangat besar sehingga sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi saat mengemudi.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
3. Tacos
Tacos adalah sejenis keriping jagung dengan aneka topping.
Nah, di Indonesia, tacos bisa disamakan dengan keripik kentang atau chiki.
Remahannya bisa jatuh di dalam mobil dan kecelakaan sangat mungkin terjadi kala kita berusaha membersihkannya.
4&5. Hot Dogs dan Hamburger
Keduanya juga sering dikonsumsi orang Indonesia sambil mengemudi.
Alasannya tentu saja karena kepraktisan.
Padahal, saus dan aneka isiannya mungkin saja akan sangat mengganggu proses mengemudi, lo.
Bayangkan, kalau saat dimakan, tiba-tiba ada isian hamburger yang keluar dan jatuh ke pangkuan.
Kita pasti langsung panik, kan?
6&7. Chicken Wings dan Ayam Goreng
Coba, siapa yang sering makan ayam goreng fast food sambil mengemudi.
Minyak ayam goreng pada tangan pasti membuat kita sulit memegang kendali pada stir.
Akibatnya, kecelakaan mobil mengancam Anda.
8. Donat dengan Isian
Sering makan donat yang dalamnya berisi aneka isian mulai srikaya, cokelat atau durian?
Hati-hati kala mengonsumsinya sambil mengemudi, ya.
Pasalnya, saat makan, mata kita pasti tidak memperhatikan jalan dan malah mengawasi apakah isian donat tidak tumpah keluar.
9. Soda
Konsumsi soda berlebih bisa membuat tubuh kelebihan gas.
Akibatnya bisa jadi kita akan lebih sering berdahak.
Makin bahaya kalau berdahaknya disertai rasa sakit di bagian dada.
Kita pun akan kehilangan fokus mengemudi selama beberapa detik.
10. Cokelat
Sama seperti ayam goreng, lelehan cokelat sangat mungkin mengotori tangan sehingga membuat kita tidak bisa menggenggam stri dengan maksimal.
Bagaimana, seringkah Anda mengonsumsi kesepuluh makanan itu saat sedang dalam perjalanan?
Kalau iya, nampaknya kebiasaan ini perlu dihilangkan secepatnya.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR