Akibatnya, ketika gigi tetap erupsi, dia akan keluar dari lengkung rahang yang normal sehingga menimbulkan gigi yang berjejal dan dapat terjadi maloklusi.
Diharapkan dengan pembuatan space maintener, gigi tetap akan tumbuh sempurna sesuai dengan ruangan yang tersedia.
Penyebab selanjutnya adalah karena adanya faktor keturunan atau genetik, misalnya Moms memiliki rahang kecil, sedangkan Dads memiliki ukuran gigi yang normal sehinga Si Kecil mewarisi rahang kecil dengan ukuran gigi yang besar.
Pada akhirnya membuat gigi Si Kecil tumbuh berjejal atau sebaliknya menyebabkan gigi tetap menjadi renggang akibat Si Kecil mewarisi rahang besar dengan ukuran gigi yang kecil.
Penyebab selanjutnya adalah apabila terdapat karies atau gigi berlubang yang letaknya berdekatan dengan gigi tetangganya dan dibiarkan tanpa diberikan perawatan.
Hal itu dapat mengakibatkan terdapatnya ruangan yang kosong akibat karies yang tidak dirawat, sehingga gigi tetangganya akan bergeser atau miring mengisi celah tersebut.
Tak hanya itu, kebiasaan buruk Si Kecil pun dapat menyebabkan tekanan berlebihan dan otot rongga mulut, sehingga mengakibatkan maloklusi yang parah di kemudian hari.
Contoh kebiasaan buruk Si Kecil yaitu kebiasaan mengisap jari, mengisap bibir bawah, bernapas melalui mulut, dan kebiasaan ngedot.
Serta, permasalahan gigi Si Kecil yang tumbuh tidak rapi pun bisa terjadi karena adanya penyakit sistemik yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan erupsi pada gigi Si Kecil.
Baca Juga: Tidak Hanya Lezat #SahabatBuah Harus Tahu Manfaat Fantastis Buah Pir, Bisa Cegah Serangan jantung!
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR