Jadi Orang Pertama yang Terjangkit Virus Corona Di Indonesia, Pasien 01 Berlinang Air Mata Selama Seminggu Di Karantina, Ada Apa?
SajianSedap.com - Angin segar berhembus di tengah mewabahnya virus corona di Indonesia.
Hal ini lantaran 3 pasien awal yang terjangkit virus corona di awal maret 2020 ini sudah dinyatakan sembuh.
Namun, meski sembuh ketiga merasakan kesedihan selama di karantina.
Dinyatakan sembuh, Pasien 01, 02, dan 03 itu pun akhirnya tampil di hadapan publik dan mengungkapkan curahan hati selama menjalani isolasi.
Dilansir TribunWow.com, pasien 01 Covid-19 mengaku sempat stres dan menangis terus selama diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.
Menangis selama di karantina
Dikutip dari YouTube tvOneNews, Senin (16/3/2020), awalnya pasien 01 menjelaskan kepada masyarakat untuk selalu mendukung moral pasien positif COVID-19.
Salah satu caranya adalah dengan tidak ikut menyebarkan luaskan informasi yang salah, terkait pasien positif COVID-19, termasuk dirinya.
"Saya ingin mengimbau kepada masyarakat, dan media untuk mendukung pasien yang ada di rumah sakit," kata wanita berambut panjang itu saat konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020).
"Mendukung secara moral, karena penyebaran informasi yang tidak akurat, yang dilakukan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab, itu sangat mengganggu psikis kami di dalam," lanjutnya.
Pasien 01 lanjut menceritakan bagaimana bocornya identitas pribadi miliknya.
Ia menceritakan akibat bocornya identitas pribadi miliknya, jadi banyak orang-orang yang ingin memeriksakan kesehatan mereka tapi menjadi enggan.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Hal ini lantaran takut identitas mereka tersebar.
"Dan juga identitas kami yang bocor, itu juga mengakibatkan masyarakat luar jadi panik, karena saya mendapatkan banyak banget direct message (pesan langsung) di sosial media, whatsapp, apapun," paparnya.
Anak dari pasien 02 itu menegaskan agar masyarakat tidak menghakimi pasien positif COVID-19, apapun latar belakang mereka.
"Untuk orang-orang di luar jangan menghakimi pasien yang positif COVID-19, dengan berbagai stigma negatif, karena pasien akan menjadi korban dua kali," ujarnya.
"Saya selama diisolasi, selama seminggu nangis terus, karena saya tahu yang dibicarakan oleh media, beberapa media, dan orang-orang yang menyebarkan mengenai saya, dan ibu saya."
"Dan menyerang profesi kami sebagai penari, penggiat seni, dan pejuang budaya yang selama hidup kami, satu keluarga kami, selalu berbuat apapun yang kami bisa untuk Indonesia, dalam hal seni, dan budaya," imbuhnya.
Pasien 01 menjelaskan bahwa virus tersebut tidak menginfeksi orang berdasarkan latar belakang, ras, agama, maupun profesi mereka.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR