SajianSedap.com - Sejak pertengahan bulan maret 2020, Pemerintah Indonesia mencanangkan batasan jarak antar sesama masyarakat.
Hal ini berguna untuk mencegah penyebaran virus corona.
Ditambah lagi masyarakat diminta untuk melakukan aktifitas langsung di rumah.
Namun, tampaknya pemberitahuan tersebut justru diabaikan warga Jakarta.
Apalagi Jakarta memegang angka tertinggi positif corona se Indonesia.
Tetap berdesakan belanja di pasar
Kondisi kawasan Pasar Kemiri, Kembangan Utara, Jakarta Barat, tetap ramai dengan aktivitas warga di tengah wabah Covid-19 saat ini.
Padahal pemerintah pusat maupun Provinsi DKI Jakarta telah mengimbau warga untuk menjaga jarak fisik dan menghindari kerumuman.
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan kondisi pasar yang dipadati warga.
Video itu juga memperlihatkan pihak pemerintah setempat bersama TNI, Polri dan Satpol PP mengimbau warga untuk segera kembali ke rumah.
Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Kembangan Utara, Danang, membenarkan peristiwa dalam video yang beredar itu.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Menurut dia, video tersebut memperlihatkan situasi pasar pada Sabtu (4/4/2020) petang kemarin.
"Itu kondisi di lokasi Pasar Kemiri RW 6, Kembangan Utara (Sabtu) sore, jam 5," kata Danang ketika dikonfirmasi, Minggu pagi.
Danang menjelaskan, pihaknya secara intensif memberikan imbauan kepada warga setempat, khususnya para pedagang untuk mengurangi aktivitas.
Sayang, banyak dari mereka yang tidak mengindahkan dan masih beroperasi seperti biasa.
"Kami berikan imbauan secara suara maupun surat, seperti edarkan surat di semua wilayah Kembangan Utara. Di wilayah tersebut tetap tidak mengindahkan imbauan tersebut," ungkapnya.
Aparat kelurahan bersama TNI dan Polri, kata Danang, sudah beberapa kali mendatangi lokasi pasar itu untuk meminta para pedagang menaati aturan jam operasional yang sudah ditentukan.
Para pengunjung pasar juga diingatkan agar tidak berkumpul dan segera kembali ke rumah jika sudah tidak ada kepentingan.
Imbauan itu sempat dipatuhi warga dan para pedagang.
Namun pada hari berikutnya masyarakat sekitar kembali memadati Pasar Kemiri tanpa memikirkan potensi penularan Covid-19.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR