Sarsaparila terbuat dari ekstrak tanaman herbal asal Meksiko.
Minuman sarsaparilla dikemas di dalam botol kaca transparan lalu diberi merek Cap Badak, lengkap dengan gambar badak bercula, hewan kebanggaan Surbeck, di bagian tengah botolnya.
Selain populer di kotanya dan Sumatera Utara, minuman Cap Badak juga telah menyebar ke banyak kota di Indonesia, dari Aceh, Riau, dan berbagai kota lain di Sumatera.
Kendati kini banyak pesaing minuman bersoda dari luar neger, kata Panggabean, "Kami masih memiliki pasar tersendiri sampai hari ini.”
Per botol Cap Badak harganya Rp 8 ribu.
Baca Juga: Resep #KemilauKulinerIndonesia: Resep Soto Betawi, Kuliner Legendaris Dari Jakarta
Sejarah Nama Badak Tak Diketahui
Dikutip dari Kompas.com, Elman Tanjung (89) yang berkarier dari mulai pegawai rendahan pada 1938 hingga menjadi Direktur NV Ijs Fabriek Siantar mengatakan juga tak tahu asal muasal nama Badak.
"Soal nama Badak saya tidak tahu persis. Setahu saya, Surbeck adalah sarjana teknik kimia yang juga pencinta alam. Ia memiliki banyak koleksi tumbuhan dan hewan kering. Saya menduga nama Badak diambil karena kecintaannya kepada alam," kata Tanjung (89).
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR