“Jadi, susu kental manis tidak boleh diberikan pada bayi dan anak, karena memiliki kadar gula yang tinggi dan kadar protein yang rendah, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan anak-anak yang mengkonsumsinya,” tutur Netty.
Senada dengan hal itu, diberitakan oleh media asing, Good Times, seorang praktisi medis bernama Dr. Siti Juariah atau lebih dikenal sebagai Dr. Jue, membagikan artikel yang menyebutkan bahwa susu manis sangat sering digunakan sebagai bagian dari makanan sehari-hari banyak orang.
Menurut artikel temuan yang diposting oleh Dr Jue, susu kental manis sebenarnya memiliki persentase gula yang lebih tinggi daripada susu sapi.
Baca Juga: Jangan Cuma Tahu Minum, Kenali juga Aturan Menyeduh Segelas Susu Bubuk, Biar Gak Mubazir!
Disebutkannya, susu kental manis diproses dengan menambahkan gula dalam jumlah besar ke dalam susu. Ini diperlukan karena gula akan bertindak sebagai pengawet dan akan memastikan susu akan bertahan selama bertahun-tahun.
Selain itu, kandungan gula yang tinggi juga menyebabkan mikroorganisme yang dapat ditemukan dalam susu mati dan dengan demikian berfungsi untuk menjaga sterilitas produk.
Kandungan gula aktual yang dapat ditemukan dalam produk susu kental manis juga dilaporkan rata-rata 45%, sedangkan kandungan susu segar hanya sekitar 10% atau kurang.
Pada 2017, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penurunan tajam dalam asupan gula tambahan dari diet harian seseorang dari 10% menjadi hanya 5%.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR