Sebabkan Obesitas
Tak dirasakan sekarang, ternyata kebiasaan makan terlalu cepat bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit pada masa depan.
Dilansir ScienceAlert, sebuah penelitian yang dipublikasikan di Scientific Session American Heart Association pada 2017 menemukan bahwa makan terlalu cepat dapat menyebabkan penambahan berat badan dan memicu masalah pada jantung.
Penelitian tersebut menemukan bahwa orang yang makan lebih lambat cenderung tidak mengalami obesitas dan cenderung tidak mengembangkan sindrom metabolik atau kombinasi gangguan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
Baca Juga: Dikira Bersih, Cuci Sumpit Cuma dengan Air Justru Bisa Membawa Malapetaka ke Dalam Rumah
Gangguan tersebut antara lain tekanan darah tinggi, gula darah puasa tinggi, dan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) rendah.
Masing-masing gangguan terbilang berbahaya, tetapi jika didiagnosis bersama akan mengembangkan masalah kardiovaskular yang semakin tinggi.
"Makan lebih pelan mungkin merupakan perubahan gaya hidup yang penting untuk membantu mencegah sindrom metabolik," kata penulis studi sekaligus ahli jantung dari Universitas Hiroshima di Jepang, Takayuki Yamaji.
Ia menambahkan, orang yang makan cepat cenderung tidak merasa kenyang sehingga cenderung makan berlebih.
Makan cepat juga menyebabkan fluktuasi glukosa yang lebih besar, yang dapat menyebabkan resistensi insulin.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR