Menurut Yuniar setiap bulan disalurkan saat itu sekitar Rp 100 ribu peranak, selain itu setiap pertengahan tahun Ahok juga memberikan sepatu, buku dan baju.
"Itu semua orang kantor yang koordinir, saya cuman carikan orangnya saja, selain itu ketika lebaran saya juga disuruh mencarikan ibu-ibu yang sudah menjanda yang ekonominya lemah, itu ide pribadi beliau," ujarnya.
Selain itu di Gunong Nayok, Desa Aik Kelik para karyawan dibangunkan rumah. Rumah itu seperti rumah layak huni yang pemerintah berikan saat ini.
"Itu untuk karyawan yang memang sudah ditinjau oleh beliau, yang dirasa sudah tidak layak, dibuatkan rumah olehnya," ujar Bu Yun.
Selain itu BTP juga memberikan karyawan senior yang berprestasi sebuah rumah.
Namun Kegiatan itu terputus saat Ahok mulai menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.
Pada tahun 2007, Yuniar mengundurkan diri karena terpilih menjadi Kepala Desa Mengkubang.
"Saya mengundurkan diri pada 13 September 2007, saat itu pas saya dilantik menjadi Kepala Desa Mengkubang," ujar Yunair.
Ditanya terkait kabar BTP Akan di jadikan petinggi di BUMN, Yuniar pun sumringah.
"Untuk itu (jadi pejabat BUMN) saya rasa memang tepat, Beliaukan Insinyur Geologi, beliau juga sudah punya pengalaman, punya perusahan pasir kuarsa, sudah melanglang perusahaan-perusahaan, saat orang belum punya tambang-tambang karya beliau sudah ada, kalau soal tambang beliau sudah paham, itu sudah tepat" ujar Bu Yun sambil tersenyum.
Dia pun berharap agar BTP tetap menjaga emosi, seiring bertambah usia Bu Yun percaya Ahok kini lebih bisa mengontrol emosinya.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Tribun Wow |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR