SajianSedap.com - Terungkap sosok pengirim sate beracun yang menewaskan putra driver ojol beberapa waktu lalu.
Adalah sosok NA sang pengirim sate beracun berhasil ditangkap polisi.
Sejumlah fakta terkait NA yang mengirim sate beracun pun terungkap.
Banyak warga yang kaget dengan ditangkapnya NA akibat kasus sate beracun ini.
Baca Juga: Warteg Gang Mangga in Glodok, West Jakarta, It's the Foods That Make People Loyal
Apalagi keseharian NA yang di luar dugaan membuat para tetangga semakin terkejut.
Tak cuma kepada tetangga, NA juga kerap menunjukan sikap yang sunggu berbeda kepada anak-anak di lingkungan rumahnya.
Sikap NA dibongkar tetangga
Wanita berinisial NA (25) sebagai terduga pelakunya sengaja mengirimkan sate sianida untuk pria pujannya bernama Tomy karena sakit hati.
Namun, sate beracun tersebut bukan disantap targetnya.
Sate ayam yang bumbunya sudah ditaburi sianida tersebut justru dimakan anak dan istri driver ojek online yang mengantarnya karena pria yang menjadi target sate beracun tersebut tak ada di rumah.
Akibatnya, bocah berusia 10 tahun tewas akibat menyantap sate beracun tersebut.
Setelah melakukan penyelidikan selama empat hari, akhirnya kepolisian pun menciduk NA (25) dari rumahnya, Jumat (30/42021).
NA dikenal sebagai sosok yang baik oleh lingkungan tempat tinggalnya baik di Yogyakarta maupun Majalengka, Jawa Barat.
Ketua RT 03, Cempokojajar, Srimulyo, Piyungan, Agus Riyanto mengatakan NA adalah sosok yang baik.
Pria 40 tahun itu pun sempat kaget atas kasus yang menimpa NA.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Ia tidak menyangka NA bisa melakukan hal tersebut.
"Ya sempat kaget, karena kan mbak NA orang baik. Setahu saya kerjanya di kosmetik, bukan di salon. Karena kesibukannya, jadi jarang berkomunikasi dengan warga. Kemarin waktu menempati rumah pertama juga mengundang warga, untuk minta doa," ujarnya dilansir dari kompas.com.
Hal senada diungkapkan Eni Wulandari (50), tetangga samping rumah NA di Bantul.
Menurut Eni, NA dikenal baik dan mau bergaul dengan tetangganya.
Hanya saja dia maklum kesibukannya yang bekerja dari pagi hingga malam membuat kurang bergaul.
Setiap hari berangkat pukul 09.30 WIB pulang 21.30 WIB.
"Setahu saya Mbak Nana (panggilan NA di rumah) kerja di kosmetik pulangnya malam. Berangkat pagi pulangnya malam," kata Eni.
Diakuinya, NA tergolong baik dengan tetangga sekitar.
Meski diakuinya, usianya masih muda dan bekerja dari pagi sampai malam sehingga jarang bergaul.
Eni mengaku sering berkomunikasi dengan NA melalui gawai seperti telepon maupun aplikasi.
"Dia mau sosialisasi ikut di kampung tapi karena kesibukannya. Ikut arisan tapi memang enggak bisa berangkat. Ikut tiga kali ini," ucap Eni.
Dilansir dari Tribunjabar.id, Opan Sopandi (43) tetangga NA di kampung kelahirannya di Majalengka mengungkap wanita berusia 25 tahun tersebut merupakan sosok yang hangat.
Meskipun jarang pulang dan ketika pulang relatif singkat, NA terbilang ramah dengan para tetangganya itu.
"Teh NA itu orangnya someah (ramah) kalau pulang, ya biasa, nyapa gitu. Sama anak-anak kecil juga suka ngasih uang," ujar Opan Sopandi saat berbincang dengan Tribun, Selasa (4/5/2021).
Namun, Opan mengaku tidak mengetahui secara terperinci aktivitas NA di Bantul, tempat merantaunya itu.
Begitu juga dengan sifatnya saat berada di Bantul.
"Yang pasti, kalau di sini mah someah. Tahunya Teh NA di sana teh, kerja. Tapi enggak tau, kerja apanya mah," jelas dia.
Sementara Maman, ayah NA mengatakan NA merupakan sosok gadis yang tertutup.
Jarang dirinya atau anggota keluarga lainnya mendapatkan curahan hati dari NA ketika berada di rumah.
"Tidak (cerita cinta dengan polisi), orangnya pendiam soalnya. Kalau di rumah diam saja, di rumah paling 3 hari terus berangkat lagi ke Yogyakarta," ucap Maman.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR