Nah, meski kedua proses aging sama-sama menghasilkan tekstur daging yang lebih lembut, ternyata terdapat perbedaan dari segi rasa yang dihasilkan.
Melansir laman Aussie Meat, Jumat (4/12/2020), daging dry-aged memiliki tingkat rasa yang lebih kuat dibandingkan daging wet-aged.
Baca Juga: Sebelum Beli Daging Sapi, Yuk Ketahui Bedanya Grass-fed dan Grain-fed
Sebab, selama proses dry aging berlangsung, cairan yang terjebak di dalam daging akan terkonsentrasi sehingga menghasilkan sensasi rasa yang lebih gurih atau biasa disebut earthy.
Sementara itu, proses wet aging yang dilakukan melalui plastik kedap udara akan menjaga rasa alami daging tersebut.
Meski demikian, keduanya sama-sama nikmat untuk disulap jadi hidangan steak yang lezat.
Supaya dapat merasakan cita rasa yang terbaik, SaseLovers perlu pilih daging dengan kualitas, keamanan, dan kebersihan yang terjamin, seperti daging sapi Australia.
Baca Juga: Tips Pasti jadi Bikin Rendang Pakai Rice Cooker! Dijamin Hemat Gas dan Bisa Empuk Banget Dagingnya
Diproses melalui teknologi canggih dengan standar penjagalan dan keamanan pangan Australia, setiap produk menghasilkan daging sapi yang aman, sehat, dan bernutrisi tinggi.
Selain itu, daging sapi Australia #TrueAussieBeef yang didistribusikan di Indonesia juga sudah tersertifikasi halal sehingga aman untuk dikonsumsi.
Untuk mendapatkan informasi lainnya seputar daging sapi Australia, SaseLovers bisa kunjungi laman www.trueaussiebeefandlamb.id atau ikuti Instagram @trueaussieid.
SaseLovers juga bisa tonton lebih banyak informasi menarik seputar daging sapi Australia di Youtube True Aussie Indonesia Official.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR