Misalnya, telapak tangan, telapak kaki, lutut, siku, dan lipatan di sekitar hidung.
Area tersebut merupakan area pertama yang terlihat oleh mata mengalami perubahan warna, dan terlihat sangat jelas pada orang berkulit lebih terang.
Perubahan warna kulit akan terus menjadi gelap saat kita makan lebih banyak makanan kaya beta-karoten.
Karotenemia biasanya didiagnosis dengan meninjau riwayat diet dan menguji kadar dalam darah.
Untuk mengatasinya, kita cukup mengurangi jumlah makanan kaya beta-karoten yang kita konsumsi.
Baca Juga: Iseng-iseng Tambah Wortel saat Masak Kaldu Ayam, Ibu Rumah Tangga Ini Kaget saat Mencicipi Hasilnya
Perubahan warna kulit biasanya akan mulai memudar dan kembali normal dalam beberapa bulan.
"Anak-anak kecil mungkin berisiko lebih tinggi terkena karotenemia karena makanan bayi yang dihaluskan seperti labu dan wortel," kata Piliang.
Namun, ia menegaskan, karotenemia tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya.
Terlepas dari itu, kita harus melakukan pemeriksaan saat melihat adanya banyak rona kuning pada kulit atau sesuatu yang tidak beres.
Penyakit ginjal, penyakit kuning, penyakit tiroid, diabetes dan anoreksia semuanya dapat menyebabkan perubahan warna kulit.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR