SajianSedap.com - Air rebusan jahe belakangan dipercaya ampun menyembuhkan corona, lo.
Entah dari mana isu ini beredar, yang jelas jahe langsung langka di pasaran, terutama jahe merah.
Padahal, selama ini jahe memang dipercaya baik sebagai pengobatan tradisional.
Namun, segala hal yang berlebihan pasti tidak baik ujungnya.
Begitu juga dengan konsusmi jahe berlebihan.
Bahkan, tak banyak yang tahu kalau jahe justru berbahaya kalau dimakan orang dengan kondisi ini, lo.
Catat supaya gak nyesel.
Bahaya Jahe Bagi Orang dengan Kondisi Ini
Menurut herbalist, konsumsi lebih dari 4 gr jahe dalam satu hari dapat menyebabkan mulas, kembung, mual, atau gangguan perut.
Jahe juga mengganggu efek obat pengencer darah, seperti warfin dan aspirin.
Dalam pengobatan Cina, jahe digunakan sebagai penangkal untuk keracunan makanan atau obat, yang menekankan sifat detoksifikasi.
Bahkan racun yang diciptakan di dalam tubuh dapat mereka buang secara efektif dengan jahe.
Mungkin mengejutkan bahwa ramuan yang bermanfaat bagi kesehatan ini dapat benar-benar menimbulkan ancaman kesehatan juga.
Berikut adalah 9 orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi jahe.
Harus tahu karena jangan-jangan anda salah satunya.
1. Orang dengan gangguan darah
Jahe mencegah pembekuan darah, tetapi meningkatkan sirkulasi dan aliran darah.
Hal ini meningkatkan risiko pendarahan, terutama pada orang dengan kelainan darah atau mereka yang sedang menjalani pengobatan yang memperlambat pembekuan darah.
2. Orang dengan batu empedu
Jahe merangsang produksi empedu sehingga tidak dianjurkan untuk orang yang menderita batu empedu.
3. Orang dengan Ulkus atau IBD
Jahe segar telah dikaitkan dengan penyumbatan usus, sehingga orang yang menderita ulkus, penyakit radang usus atau usus yang tersumbat sangat disarankan untuk menghindarinya.
4. Orang yang akan melakukan operasi
Sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa mengonsumsi jahe sebelum operasi juga meningkatkan risiko pendarahan internal.
Para ahli kesehatan menyarankan untuk menghindari konsumsi teh jahe dua minggu sebelum operasi.
5. Perempuan hamil
Sejumlah penelitian menghubungkan jahe untuk menurunkan penyerapan zat besi dan vitamin yang larut dalam lemak pada perempuan hamil.
Jahe juga dapat menyebabkan kontraksi uterus.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan jahe.
Selain itu, hindari minum teh jahe terutama di trimester terakhir karena ada peningkatan risiko pendarahan.
6. Orang-orang yang mengonsumsi obat tertentu
Jahe berinteraksi dengan obat-obatan tertentu termasuk antikoagulan, barbiturat, beta-blocker, obat insulin atau terapi anti-platelet.
Layanan medis dari National Institutes on Health mengungkapkan bahwa jahe juga mengganggu efek dari beberapa obat lain termasuk antasida karena merangsang produksi asam di lambung
Orang yang memakai obat untuk jantung, antihistamin, perawatan kanker dan obat penurun berat badan juga harus menghindari rempah ini.
7. Orang dengan diabetes dan hipertensi
Jahe mungkin menurunkan gula darah dan tekanan darah, sehingga orang yang mengonsumsi obat untuk diabetes atau hipertensi harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mengonsumsi jahe dalam bentuk apa pun.
8. Jahe menekan nafsu makan
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Metabolism: Clinical and Experimental" tahun 2012, jahe mengurangi nafsu makan dengan memberikan rasa kenyang.
Para peneliti menjelaskan bahwa jahe memengaruhi kadar serotonin dalam darah, maka terjadilah efek pengekangan pada nafsu makan.
Ini berarti jahe harus dihindari oleh orang yang mencoba menambah berat badan.
Baca Juga: Coba Cek Kompor Gas di Dapur Sekarang! Jangan Nyalakan Lagi Jika Warna Api Seperti Ini, Bahaya!
9. Jahe berinteraksi dengan beberapa herbal
Kecuali untuk obat-obatan, jahe juga mengganggu herbal yang merangsang aliran darah dan memperlambat pembekuan darah.
Ini termasuk cengkeh, bawang putih, gingko biloba.
Menggunakan jahe dengan rempah-rempah tersebut menimbulkan risiko perdarahan yang lebih tinggi.
Baca Juga: AWAS! Jangan Coba-coba Minum Kopi Lebih dari 6 Cangkir Setiap Hari, Risikonya Tak Seenak Nikmatnya
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR