Sajiansedap.com - Tidak bisa kita pungkiri, nasi adalah makanan pokok bagi orang Indonesia.
Beragam lauk pun akan sangat nikmat jika disatukan dengan nasi putih.
Terlebih, nasi hangat yang baru saja matang, rasanya begitu menggugah selera.
Namun, banyak yang percaya bahwa nasi hangat bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Nasi hangat disebut memiliki kalori tinggi sehingga bisa menyebabkan kegemukan.
Benarkah demikian?
Mari kita simak ulasan berikut ini.
Efek Samping Makan Nasi Hangat yang Baru Matang
Melansir Tribun Style dari Smithsonian Mag, nasi dingin lebih direkomendasikan dikonsumsi penyandang diabetes.
Kandungan karbohidrat pada nasi dingin ternyata lebih rendah dibandingkan dengan nasi hangat.
Karbohidrat yang tinggi juga berkaitan dengan glukosa yang tinggi.
Mengonsumsi nasi dingin dengan porsi yang cukup tidak menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah.
Sehingga para penyandang diabetes tidak perlu khawatir mengalami kenaikan kadar gula dalam darah karena makan nasi dingin.
Namun, bagi anda yang tidak memiliki diabetes maka boleh-boleh saja makan nasi hangat.
Tapi, tahukah anda ada cara yang efektif menurunkan kalori pada nasi hingga 60 persen.
Dikutip dari Time.com, secangkir nasi putih mengandung 200 kalori.
Untuk memangkas kalori pada nasi sebanyak 60 persen, anda perlu menambahkan minyak kelapa pada nasi.
Nasi kemudian didinginkan ke lemari es supaya kalori menyusut.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Menurut penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan nasional American Chemical Society, nasi terdiri dari pati yang mudah dicerna dan jenis karbohidrat khusus yang bernama pati resisten.
Semakin tahan pati yang dimiliki suatu makanan, semakin sedikit kalori dari pati tersebut yang akan diserap oleh tubuh kita.
Nasi yang dimasak dengan cara menambahkan minyak kelapa dan kemudian dimasukkan ke lemari es bisa membuat pati resisten naik jadi 10 kali lipat.
Serta kalori bisa menyusut menjadi 10-60 persen.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Ini terjadi karena nasi yang dingin membuat molekul-molekul pada nasi mengatur ulang dirinya jadi ikatan erat sehingga lebih tahan dicerna.
Minyak kelapa melindungi pembentukan molekul tersebut dan menjadi penghalang mencerna nasi dengan cepat.
Sehingga dengan cara ini akan membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.
Wah, sangat mudah sekali kan?
Kesalahan Saat Masak Nasi
Yang secara alami, arsenin umumnya ditemukan di tanah dan air tanah, dan sering digunakan untuk mengairi biji-bijian di musim kemarau.
Africa Fertility Society President, Profesor Oladopo Ashiru menjelaskan, sejumlah besar logam di tanah mudah diserap oleh manusia ketika mereka mengonsumsi biji-bijian.
"Logam arsenik menurunkan kadar progesteron tetapi meningkatkan estrogen, merusak ovulasi dan menurunkan fungsi tiroid, yang semuanya merupakan penyebab fibroid dan infertilitas," katanya.
Dalam hal ini, fibroid yang dimaksud adalah tumor non-kanker.
Di mana ini dapat muncul di jaringan di sekitar rahim dan lapisan otot rahim, sehingga dapat mengganggu produksi kesuburan.
Ukuran tumor ini pun dapat bervariasi, dari seukuran kacang hingga sebesar melon.
Menurut Women's Health Queensland, sekitar 40 persen wanita Australia yang berusia di atas 40 tahun memiliki satu atau lebih fibroid.
Kemudian meningkat menjadi 70 persen pada usia 50 tahun.
Angka-angka ini dapat cenderung meningkat bila mengonsumsi nasi yang tidak dimasak dengan tepat dan benar.
Maka dari itu perhatikan cara memasak nasi agar bisa matang dengan sempurna.
Untuk mengurangi jejak logam arsenik, beras harus direndam semalaman sebelum dimasak.
Pastikan perbandingan air dan beras 5:1.
Para peneliti mengatakan, meski terlihat lama dan memakan waktu, namun cara ini akan mengurangi tingkat bahan berbahaya hingga lebih dari 80 persen.
Sementara itu, Profesor Andy Meharg dari Queen's University Belfast mengungkapkan, rasio normal dari satu cangkir beras dan dua cangkir air dinilai berbahaya.
Hal ini dikarenakan air hanya akan meresap.
Baca Juga: Resep Shitake Goreng Taoco Asam Manis Enak, Hidangan Berbumbu Oriental Untuk Pelengkap Makan Siang
"Saya tahu metode perendamannya membosankan tetapi itu untuk kesehatan kita, karena rasio satu banding dua sangat berbahaya," jelasnya.
Profesor Oladopo Ashiru menambahkan, merebus dan menuangkan air kemudian merebusnya kembali dapat mengurangi kandungan arsenik secara signifikan.
Tidak hanya itu, Profesor Andy Meharg juga mengatakan nasi yang tidak dimasak dengan benar sama bahayanya dengan merokok.
Bahkan dapat meningkatkan peluang terkena penyakit kanker.
"Tergantung pada dosis, semakin banyak kita makan, akan semakin tinggi risiko," paparnya.
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Artikel telah ditayangkan di nakita.grid.id dengan judul, Wah Bisa Nyesel Sejadi-jadinya Kalau Baru Tahu, Makan Nasi Hangat yang Baru Matang Bisa Memperparah Penyakit Ini
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR