SajianSedap.com - Kapan terakhir makan mi goreng?
Semua pasti suka sekali dengan mi goreng.
Entah beli di pedagang atau langsung membuat sendiri di rumah.
Bahkan makan mi goreng disantap mulai dari sarapan hingga malam hari.
Makan mi goreng juga pasti kurang terasa kalau tidak disantap bersama bahan tambahan lainnya.
Meski makin enak, tapi sase lovers juga harus waspada dengan bahan tambahan mi goreng.
Baca Juga: Chef Arnold Poernomo Spills How To Cook Wagyu Beef at Home, Fine Dining Style
Bukannya kenyang, malah bisa bolak balik rumah sakit.
Terdapat dua bahan tambahan yang dilarang keras disantap bersama mi goreng.
1. Makan Mi Goreng dengan Nasi
Kebiasaan masyarakat Indonesia yang sulit dihilangkan adalah makan mi goreng dengan dicampur nasi.
Perpaduan antara mie dan nasi ini memang memiliki kenikmatan tersendiri.
Bahkan, lebih mengerikannya lagi kalau kita makan mi goreng dicampur dengan nasi uduk, seperti kebanyakan dilakukan.
Kebiasaan yang enak ini sayangnya justru bisa membahayakan kesehatan.
Karena pada dasarnya nasi dan mie goreng sama-sama mengandung karbohidrat dan kalori yang tinggi.
Hal ini seperti yang dilansir TribunStyle dari Boldsky berikut.
Dalam satu porsi mie goreng bisa terkandung 400 kalori.
Jumlah itu sama dengan satu porsi nasi ukuran sedang.
Jadi jika satu porsi mie goreng dan nasi maka terdapat banyak kalori yang masuk dalam tubuh.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Padahal rata-rata manusia membutuhkan 1200-1500 kalori per hari.
Selain itu makan mie goreng yang dicampur dengan nasi juga bisa meningkatkan diabetes.
Perpaduan karbohidrat dari nasi dan mie goreng dapat menaikkan indeks glikemik.
Sehingga gula dalam darah melonjak drastis dan menyebabkan diabetes.
Dengan begitu sebaiknya batasi makan mie goreng bersamaan dengan nasi.
2. Makan Mi Goreng dengan Kerupuk Oplosan
Kerupuk dan mi goreng memang pasangan paling klop.
Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.
Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.
Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.
Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.
Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.
Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.
Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.
Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.
Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.
Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.
Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.
Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.
Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.
Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.
Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.
Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.
Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.
Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.
KOMENTAR