SajianSedap.com - Pare merupakan salah satu sayuran memiliki rasa sangat pahit, namun banyak digemari oleh masyarakat Indonesia.
Namun di balik rasanya yang pahit, pare memiliki khasiat dalam pengobatan modern untuk khasiatnya membunuh bakteri dan virus, melawan sel kanker sehingga memberi dukungan efektif untuk pasien kanker yang menjalani terapi radiasi.
Dalam komposisi nutrisi pare memiliki kandungan vitamin C yang tinggi, yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, anti inflamasi yang baik, mencegah dan membunuh sel kanker..
Kalium dalam pare juga memiliki efek menurunkan tekanan darah, beta-karoten membantu mencerahkan mata, membantu mengobati asam lambung dan gangguan pencernaan.
Karena pare sangat baik untuk kesehatan, banyak orang akhirnya mengonsumsi pare sebagai konsumsi harian.
Namun, tidak peduli seberapa baik makanannya, makan terlalu banyak apalagi sesorang dengan kondisi tubuh yang sedang "sakit" itu berbahaya.
Pasalnya jika pare dikonsumsi oleh orang yang memiliki kondisi tersebut akan memberikan efek sakit yang buruk bagi tubuh.
Berikut ini kondisi orang-orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi pare.
Kondisi Orang yang Sebaiknya Tidak Mengonsumsi Pare
Pare dianggap oleh para ahli sebagai "obat yang berharga" untuk kesehatan. Namun, karena banyak efek samping, tidak semua orang bisa makan dengan baik.
Dilansir dari 24.com.vn, terdapat beberapa kondisi orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi pare karena berbahaya untuk tubuh.
1. Wanita hamil dan menyusui
Pare sangat rendah serat dan lemaknya, sehingga tidak bermanfaat untuk nutrisi ibu hamil dan ibu nifas.
Selain itu, makan pare bisa menyebabkan penurunan gula darah.
Pare juga merupakan jenis buah yang merangsang rahim, menyebabkan pendarahan dan dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Wanita yang sedang menyusui juga tidak boleh makan pare karena beberapa bahan yang buruk dapat terikut ke ASI.
2. Orang dengan tekanan darah rendah
Orang dengan riwayat tekanan darah rendah juga sebaiknya tidak makan banyak makanan ini karena mudah membuat penyakitnya kambuh, bahkan lebih parah dari sebelumnya karena zat Charantin, Polypeptid-P dan Vicine dalam pare memiliki kemampuan untuk menyebabkan penurunan tekanan darah.
3. Orang-orang setelah operasi
Banyak ahli percaya bahwa pare dapat mengganggu kontrol gula darah selama dan setelah operasi.
Oleh karena itu, yang terbaik adalah berhenti makan pare setidaknya 2 minggu sebelum dan sesudah waktu operasi yang dijadwalkan.
4. Orang dengan penyakit hati dan ginjal
Orang dengan penyakit hati dan ginjal perlu menghindari makan pare karena sulit dicerna dan dapat menyebabkan kembung.
Orang dengan defisiensi G6PD (enzim yang berperan penting dalam metabolisme sel darah merah) harus menghindari sayuran pahit ini.
Selain itu, biji pare mengandung zat yang disebut vicine, yang merupakan racun yang dapat menyebabkan keracunan sturgeon (favisme), sindrom akut sakit kepala, sakit perut, dan koma.
5. Orang dengan penyakit pencernaan
Penderita penyakit saluran cerna sebaiknya mengurangi makan pare, karena menyebabkan perut bekerja lebih banyak sehingga menyebabkan kelebihan beban.
Selain itu, orang normal tidak boleh makan terlalu banyak makanan ini karena mudah menyebabkan masalah pencernaan, terutama bagi orang yang memiliki tubuh bersifat dingin.
Namun, jangan sepenuhnya menghilangkan pare dari menu harian Anda, tetapi kombinasikan dengan harmonis dan secukupnya untuk membawa hasil yang tidak terduga bagi kesehatan Anda.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Resiko Lain dari Mengonsumsi Pare
Jika Anda mengonsumsi pare tanpa pandang bulu dan terlalu banyak, Anda mungkin mengalami masalah berikut:
1. Risiko gula darah rendah
Bahan-bahan yang menghasilkan sifat penurun gula darah dalam pare antara lain charantin, Polypeptid-P dan Vicine.
Zat ini dapat menyebabkan tubuh menurunkan gula darah dan meningkatkan toleransi glukosa.
Padahal, khasiat pare ini sangat baik untuk penderita diabetes karena membantu menstabilkan gula darah dan memperlambat komplikasi pada retina penderita diabetes.
Namun, orang dengan tekanan darah rendah sebaiknya tidak menggunakannya.
2. Risiko anti-konsepsi
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa pare memiliki aktivitas anti-reproduksi.
Minum buah pare 1,7 gram/hari menyebabkan kerusakan testis anjing jantan dan mengurangi produksi sperma. Pada tikus betina, efek anti-kesuburan bersifat reversibel.
Buah pare yang matang memiliki sifat menstruasi, sehingga mencegah pembuahan.
Oleh karena itu, bagi mereka yang berniat memiliki anak sebaiknya membatasi makan jenis makanan ini.
3. Kerusakan sel hati
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pare dapat menjadi racun bagi sel hati pada hewan, enzim hati meningkat setelah mengkonsumsi pare.
Zat dalam pare memiliki kemampuan untuk mengubah bentuk sel hati.
Baca Juga: Bukan Sehat Malah Dirawat, Orang dengan Kondisi Ini Jangan Konsumsi Jahe, Efeknya Bisa Mematikan
Selain itu, biji pare mengandung zat yang disebut vicine, yang merupakan racun yang dapat menyebabkan favisme, sindrom akut sakit kepala, sakit perut, dan koma.
Namun, juga telah ditentukan bahwa pare relatif sehat pada dosis rendah dan tidak boleh digunakan lebih dari 4 minggu.
Karena itu, saat menggunakan pare, sebaiknya jangan menggunakannya terlalu lama untuk menghindari bahaya.
Artikel ini telah tayang di 24.com.vn dengan judul, Những người đại kỵ với mướp đắng, tuyệt đối không nên ăn
Source | : | 24.com.vn |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR