SajianSedap.com - Mencuci beras ternyata tak boleh sembarangan.
Pasalnya, proses pencucian ini nantinya akan sangat berpengaruh pada kualitas nasi yang dimakan keluarga.
Apalagi, beras adalah makanan yang dimakan keluarga hampir tiap hari.
Jadi, kalau cara pencuciannya salah, sudah pasti penyakit bisa menumpuk dalam tubuh dari hari ke hari.
Nah, karena itu SajianSedap sudah merangkum cara salah saat mencuci beras yang harus dihindari sekarang juga.
Apa Anda melakukannya ?
1. Dicuci Lebih dari 3 Kali
Pastikan saat mencuci beras yang akan dimasak, beras bersih dari semua kotoran yang mungkin tertinggal.
Ketika mencuci beras, sebaiknya tidak lebih dari 3 kali dicuci dengan air bersih.
Tiga kali cuci sudah cukup untuk membuat beras menjadi bersih.
Tapi pastikan ketika mencuci beras lakukan secara merata.
Jangan berpikiran mencuci beras semakin banyak akan membuat beras lebih bersih.
Mencuci beras lebih dari tiga kali justru dapat membuat beras kehilangan serat.
Tubuh yang kekurangan serat justru sangat berbahaya dan rentan akan penyakit.
Ini dapat terjadi pada beras-beras organik.
Cara mencuci beras dengan baik:
- Tuangkan air hingga beras terendam sempurna.
- Aduk-aduk beras sehingga kotoran yang tertinggal di beras terangkat.
- Setelah itu, buang kotoran dan tiriskan beras.
- Ulangi hingga tiga kali.
2. Mencuci Beras di Wadah Rice Cooker
Satu kebiasaan yang sering dilakukan adalah mencuci beras langsung di dalam panci.
Hal ini dilakukan demi faktor kepraktisan.
Jadi, tinggal mencuci di wadah rice cooker, lalu memasaknya.
Irit cucian kan?
Namun ternyata, langkah ini salah besar!
Pasalnya, tekstur beras yang keras juga bisa menggores lapisan antilengket, lo!
Alhasil, lama kelamaan wadahnya akan mengelupas dan tampilannya tidak cantik lagi.
Belum lagi, kelupasannya bisa berbahaya jika bercampur ke dalam beras yang akan kita makan, lo.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sebagai informasi, lapisan antilengket pada wadah rice cooker terbuat dari PFOA atau asam perfluorooctanoic yang juga digunakan pada proses pembuatan wajan teflon.
PFOA sempat menjadi topik perdebatan hangat di dunia kesehatan.
Bahan kimia ini bersifat kanker (karsinogenik) dan diyakini lama kelamaan bisa mengendap dalam tubuh bila Anda terpapar secara terus-menerus.
Selain itu, wadah yang mengelupas membuat nasi juga bisa menempel dan berkerak.
Jadi, hindari kebiasaan ini mulai dari sekarang.
Lebih baik cuci beras pada wadah terpisah dan baru masukkan ke panci saat sudah bersih.
Manfaat Air Cucian Beras untuk Wajah
Air cucian beras digadang-gadang mengandung banyak vitamin dan mineral yang berguna bagi kesehatan.
Kandungan nutrisi dalam air cucian beras, yaitu asam amino, vitamin B dan E, mineral, serta zat antioksidan.
Jangan gunakan air cucian beras pertama saat masih kotor.
Sebaiknya pastikan beras sudah bersih, lalu ambil airnya dari cucian beras terakhir.
Berdasarkan kandungan tersebut, manfaat air cucian beras yang dapat kita nikmati.
1. Mencerahkan kulit
Menggunakan air cucian beras untuk mandi atau membasuh muka dapat membuat kulit lebih cerah dan menyamarkan noda hitam.
Bahkan, banyak produk kecantikan yang sudah menggunakan air cucian beras ini sebagai bahan tambahan, misalnya pada sabun, toner, dan krim.
2. Mencerahkan kulit hitam akibat sinar matahari
Jika kamu merasa kulit wajah menghitam, gunakan air cucian beras sebagai air cuci muka sehari-hari.
Kandungan antioksidan dalam air ini dipercaya dapat merangsang produksi kolagen pada kulit yang dapat mencegah lahirnya kerutan, melindungi kulit dari dampak sinar matahari, dan bersifat anti-aging.
3. Melembapkan kulit
Kulit kering yang disebabkan oleh pemakaian sodium laurel sulfate (SLS) dalam berbagai produk kosmetik dapat diredakan dengan rutin menggunakan air cucian beras ini.
4. Memperbaiki kerusakan rambut
Kandungan inositol dalam air cucian beras dapat memperbaiki rambut yang telah rusak, termasuk kusam dan bercabang.
Selain memiliki banyak manfaat, air cucian beras juga sangat ekonomis karena mudah didapat atau dibuat sendiri.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR