Sajiansedap.com - Biasanya tepung terigu digunakan sebagai bahan dasar membuat kue.
Apalagi saat lebaran banyak saudara akan berdatangan.
Kue kering pasti disuguhkan sebagai makanan penutupnya.
Usut punya usut, sebelum memasak ada baiknya kita memperhatikan bahan-bahan yang akan digunakan.
Kita harus memperhatikan apakah bahan itu ada yang kadaluarsa ataupun sudah disimpan terlalu lama.
Jangan sampai kejadian seperti wanita ini.
Hal buruk terjadi padanya hanya karena ada masalah pada tepung terigu.
Kok bisa ya?
Berikut ini ulasan lengkap untuk anda.
Baca Juga: Buntil Daun Singkong Recipe, Even Die-Hard Meat Maniacs Will Love This
Temukan Masalah Pada Tepung Terigu
Dikutip dari Grid.id, seorang wanita berumur 43 tahun yang namanya tak disebutkan ini, tiba-tiba jatuh sakit dan sekarat setelah mengonsumsi okonomiyaki yang dimasaknya sendiri.
Mengutip Daily Mail, wanita yang sekarat ini langsung ditangani oleh Dr. Katsunori Masaki di Rumah Sakit Saiseikai Utsunomiya, Jepang.
Awalnya, sang dokter mengira jika pasien mengalami reaksi alergi yang parah akan bahan-bahan di kue okonomiyaki yang dibuatnya.
Namun setelah meneliti bahan-bahan okonomiyaki seperti telur, udang, cumi, dan sebagainya, Dr. Katsunori Masaki tak kunjung menemukan penyebabnya.
Kecurigaan sang dokter muncul setelah sang pasien mengungkapkan jika ia membuat kue okonomiyaki menggunakan tepung yang telah disimpannya di gudang selama 1 tahun.
Alangkah terkejutnya sang dokter setelah memeriksa kandungan tepung yang dikonsumsi sang pasien.
Dr. Katsunori Masaki menemukan hal mengejutkan pada tubuh sang pasien.
Ya, setidaknya ada sekitar 4500 tungau debu di setiap gram tepung yang dikonsumsi sang pasien.
Sehingga, setidaknya ada puluhan ribu tungau debu yang telah dikonsumsi pasien lewat okonomiyaki yang dibuatnya.
Setelah diperiksa lebih lanjut, sang pasien ternyata memiliki alergi akan tungai debu.
Tentu, mengonsumi puluhan ribu hal yang membuatmu alergi, akan membuat nyawamu terancam.
Namun beruntung, sang dokter berhasil menyelamatkan pasien karena kesigapannya.
Diketahui, keluarga pasien yang ikut mengonsumsi kue okonomiyaki dengan puluhan ribu tungau debu.
Berdasarkan kesaksian Dr. Katsunori Masaki, sebenarnya reaksi alergi sudah dimulai sejak pasien membuka kantong tepung yang terkontaminasi dengan puluhan ribu tungau debu.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Saat mempersiapkan makanan, wanita 43 tahun ini pelan-pelan terserang flu dan pilek karena tungau debu yang 'bertebangan' di udara.
Setelah mengonsumsi kue okonomiyaki yang dibuatnya sendiri, sang pasien langsung merasa sakit perut yang parah hingga diare.
Padahal, keluarga pasien yang ikut mengonsumsi kue okonomiyaki dengan puluhan ribu tungau debu tersebut baik-baik saja.
Dr. Katsunori Masaki juga memperingati agar kita lebih berhati-hati saat menyimpan bahan makanan, seperti tepung.
Walau terlihat baik-baik saja, tepung yang tak tersimpan dengan baik bisa terkontaminasi dengan ribuan tungau debu.
Sang dokter juga mengatakan bahwa hal ini akan lebih sering terjadi di daerah tropis, seperti Indonesia, karena udara yang lebih lembab dan suhu yang lebih tinggi.
Cara Menggunakan Terigu untuk Membersihkan Wastafel
Untuk membersihkan wastafel, Anda bisa menggunakan beberapa cara.
Cara 1 (membersihkan sudut berminyak)
Baca Juga: Resep Bitterbalen Bakso Jamur, Snack Nikmat Untuk Meriahkan Momen Lebaran Kali Ini
- Taburkan terigu di sudut wastafel.
- Diamkan beberapa saat.
- Bersihkan terigu dari wastafel.
- Gunakan kain yang dicelup air sabun untuk membersihkan sisa terigu.
Cara 2 (membersihkan wastafel keseluruhan)
- Cuci wastafel dengan air hangat dan sabun cuci piring.
- Kemudian keringkan dengan handuk dapur.
- Taburkan terigu hingga merata.
- Pastikan terigu sampai menutupu wastafel.
- Gosok tepung ke dalam bak cuci piring dengan kain lembut.
Dijamin dengan 2 cara ini, wastafel bakal bersih kinclong.
Anda nggak perlu takut wastafel terlihat kotor lagi.
Apalagi terigu bisa didapatkan dimanapun.
Yuk Sase Lovers cobain di rumah.
Selamat mencoba.
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR