SajianSedap.com - Tak banyak yang tahu kalau penyanyi Andien ternyata sempat divonis menderita kanker payudara.
Ya, fakta ini ternyata memang tak banyak diberitakan dimana-mana.
Padahal, Andien sampai melakukan operasi untuk menyembuhkan sakitnya ini, lo.
Ia pun pernah menceritaknnya dalam salah satu wawancara.
Bahkan, karena sakit kankernya dulu, Andien sampai pantang konsumsi 1 makanan ini seumur hidup.
Andien juga peringatkan kaum hawa untuk stop 1 makanan ini agar tak bernasib sama.
Sejak 2009 Pantang Makanan Ini
pada tahun 2002 lalu, Andien sempat menemukan benjolan di payudaranya.
Ia pun sampai melakukan operasi untuk menyembuhkan sakit tersebut, lo.
Baca Juga: Enjoying F&B in a Serene Park: Urban Farm at PIK 2 Returns With More Foods, More Fun Activities
Sejak 12 tahunlalu, Andien pun memiliki kebiasaan untuk mengganti asupan karbohidratnya dengan memakan ubi atau kentang.
Menurutnya, nasi itu mengandung gula yang sangat tinggi.
“Nasi mengandung gula tinggi banget, aku dasarnya ingin membatasi gula, tidak mengonsumsi berlebihan gula tadi,” ujar Andien.
Tak heran, dengan pola makan tersebut, Andien pun selamat dari kanker payudara yang diidapnya.
Ya, menapaki karir di industri musik bukanlah jalan yang mudah dilalui olehnya.
Bahkan ia harus mendapati bahwa tubuh mungilnya ini didiagnosis kanker payudara.
Kanker ini memang menjadi momok sangat menakutkan bagi umat manusia, khususnya kaum wanita.
Awal mula mendapati hal tersebut, saat Andien tengah berada di bangku SMA dimana Terdapat benjolan kecil di salah satu payudaranya itu.
Pada tahun 2002 silam, Ia telah menjalani operasi pengangkatan kanker di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.
Ia pun tampak bingung karena tak ada keluarga yang memiliki penyakit tersebut.
Menurut dokter yang memeriksa kondisinya waktu itu, pelantun lagu Gemilang ini terlalu banyak mengonsumsi junk food atau makanan cepat saji.
Sesuai saran dokter, kini Andien harus lebih berhati-hati dalam mengatur pola makannya.
Rokok, alkohol, dan makanan berlemak tinggi adalah sesuatu yang dihindari olehnya.
Hal ini tentu saja untuk menghindari tidak mau penyakitnya kembali datang dan mengganggu kariernya.
Sembuh total, Ia mulai menerapkan pola hidup sehat, mulai dari berolahraga hingga mengatur asupan makanan.
Ia kini lebih banyak mengonsumsi buah-buahan yang mengandung antioksidan tinggi ketimbang memakan junkfood lagi.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Selain itu, Ia juga mulai giat berolahraga untuk menyeimbangkan pola makan tersebut.
Bahan Berbahaya dalam Deodoran
Melansir laman Time, penelitian menunjukkan bahwa beberapa senyawa yang digunakan dalam deodoran dan antiperspiran diserap dan disimpan dalam sel-sel lemak, yang lazimnya berada di daerah ketiak.
Padahal, jaringan ketiak juga mengandung reseptor hormon yang dapat bereaksi terhadap beberapa bahan deodoran dan antiperspiran.
Profesor biologi di North Carolina State University, Heather Patisau, juga mengatakan bahwa beberapa senyawa dalam deodoran bisa mengganggu fungsi hormon reproduksi dan perkembangan tubuh.
Inilah alasan yang membuat para ahli mengklaim deodoran dapat meningkatkan risiko gangguan reporduksi hingga kanker payudara.
Bahkan, deodoran juga diklaim dapat mengganggu mikroorganisme baik dalam tubuh.
Melansir laman Penn Medicine, beriku bahan-bahan berbahaya yang kerap terdapat dalam deodoran:
1. Alumunium
Senyawa aluminium biasanya digunakan dalam antiprespiran untuk mencegah produksi keringat berblebih.
Penggunaan antiprespiran yang terlalu sering dapat menyebabkan aluminium menumpuk di jaringan payudara.
Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan gen dalam jaringan payudara yang memicu pertumbuhan tumor atau sel kanker.
Selain itu, terlalu banyak aluminium dalam tubuh juga dapat menyebabkan penyakit tulang atau demensia.
Biasanya, kelebihan aluminium disaring keluar dari tubuh oleh ginjal.
Jadi, orang dengan fungsi ginjal yang lemah tidak dapat menyaring aluminium dengan cukup cepat.
Namun, jika Anda memiliki fungsi ginjal normal, ginjal biasanya dapat memproses jumlah aluminium dari antiperspiran dan kosmetik yang diserap melalui kulit.
Inilah sebabnya mengapa Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengharuskan produsen deodoran atau antiperspiran untuk memasukkan peringatan khusus untuk orang dengan penyakit ginjal.
2. Paraben
Paraben biasanya digunakan dalam produk deodoran untuk mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, dan ragi.
Sama halnya dengan alumunium, paraben juga dapat diserap oleh kulit dan menganggu fungsi hormon.
Paraben dapat meningkatkan fungsi hormon estrogen, hormon wanita yang penting untuk perkembangan seksual, kesehatan payudara, dan fungsi tubuh lainnya.
Namun, American Cancer Society dan National Cancer Institute mengatakan tidak ada bukti konklusif yang menemukan kaitan bahan kimia deodoran ini dengan kanker karena kanker.
3. Berbagai bahan penyebab alergi
Beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap deodoran atau antiperspiran.
Penelitian menunjukkan bahwa ini bisa disebabkan oleh bahan-bahan seperti propilen glikol, minyak atsiri, aditif biologis, paraben, vitamin E, dan lanolin.
Jika Anda sudah mengetahui bahwa Anda alergi terhadap salah satu dari bahan-bahan tersebut, segera konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk-produk pencegah bau badan tersebut.
Cara aman menggunakan deodoran dan antiperspiran Untuk melindungi dari dari berbagai efek negatif antiperspirand dan deodoran, sebaiknya kita memilih produk-produk pencegah atau penghilang bau badan dengan bahan alami.
Kita juga bisa memilih produk dengan komposisi bebas paraben, alumunium dan berbagai bahan penyebab alergi. Oleh karena itu, kita harus memeriksa label sebelum membelinya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pernah Ada Benjolan, Andien Selamat dari Kanker Payudara Setelah Hentikan Makan Nasi Putih
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR