SajianSedap.com - Bagi masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan tempe.
Olahan kedelai yang satu ini memang sudah populer sejak beberapa tahun lalu dengan harganya yang terjangkau dan kaya nutrisi.
Makanan tinggi protein ini juga sangat mudah diolah menjadi beragam masakan lezat untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian.
Selain itu, tempe bisa menjadi alternatif sumber protein, terutama bagi orang-orang yang tidak memakan daging.
Sehingga banyak orang menjadikan tempe sebagai lauk makan sehari-hari dan menyetok dalam jumlah tak sedikit di rumah.
Namun, bahan pangan satu ini bukanlah bahan yang awet untuk disimpan berlama-lama.
Sehingga bisa cepat busuk dalam beberapa hari, apalagi jika tidak disimpan dengan benar.
Nah, berikut ini cara menyimpan tempe dengan benar agar lebih awet disimpan dan tidak cepat busuk.
Cara berikut ini juga dapat membuat kualitas tempe tetap terjaga dan terasa enak saat disantap.
Cara Menyimpan Tempe yang Benar
1. Masukkan dalam wadah tertutup
Kalau mau menyimpan tempe dalam kulkas, sebaiknya masukkan dalam wadah tertutup terlebih dahulu.
Dengan cara ini, permukaan tempe tidak akan mengerut.
2. Jangan dulu dipotong-potong
Simpanlah tempe dalam keadaan utuh dan belum dipotong-potong.
Sebab kalau menyimpan tempe dalam keadaan sudah dipotong, lama-kelamaan juga akan menyatu kembali.
Hal ini karena jamur pada tempe akan mengikat dan menyatukan kedelai pada tempe.
Selain itu, tempe yang sudah dipotong-potong juga semakin keriput sehingga akan banyak bagian yang harus dibuang.
3. Pastikan tetap kering
Meskipun sudah dimasukkan dalam wadah tertutup, masih ada kemungkinan tempe jadi berair.
Sebaiknya jangan menyimpan tempe di kulkas lebih dari 2 hari.
Sebab air yang mengenai tempe bisa membuatnya mudah busuk.
4. Letakkan garam
Ternyata tempe juga bisa disimpan di suhu ruang.
Caranya masukkan tempe dalam wadah tertutup, lalu tambahkan garam di sekitar tempe demi mencegah pembusukan.
Perlu diketahui kalau garam memiliki sifat menghambat kerja ragi.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengurangi Konsumsi Tempe
Melansir Health Line seperti dikutip dari Kompas.com, dalam banyak kasus, penyebab pasti penyakit asam urat atau hiperurisemia tidak diketahui.
Dokter percaya kondisi itu mungkin terjadi karena kombinasi faktor keturunan, hormonal, dan makanan.
Nah, melansir Buku Menu dan Resep untuk Penderita Asam Urat (2008) oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dan Ir. Trina Astuti, MPS., makanan sehari-hari lebih kurang mengandung 600-1.000 mg purin setiap harinya.
Pada seseorang yang memiliki faktor risiko penyakit asam urat atau pada kasus penderita asam urat, kandungan purin pada makanan sebaiknya dibatasi kira-kira 100-150 mg.
Berikut ini beberapa makanan yang mengandung purin tinggi (100-1.000 mg purin per 100 gram bahan) yang patut diwaspadai karena bisa menjadi makanan penyebab asam urat: alkohol, bebek, angsa, ikan sarden, makarel, kerang, kepiting, jeroan, dan masih banyak lagi.
Nah, kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe ternyata memiliki kadar purin sedang yang yaitu sekitar 9-100 mg purin per 100 gram bahan.
Namun, kalau diolah dengan cara digoreng atau ditambahkan bahan lain seperti garam, tahu bisa berubah jadi mengandung purin tinggi.
Karena itu, penderita asam urat sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi tahu dan tempe sebagai olahan dari kacang kedelai itu sendiri.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Iseng Menaruh Garam di Samping Tempe Saat Disimpan, Ibu Rumah Tangga Kaget Lihat Keesokan Harinya, Banyak Orang Nggak Percaya!
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR