SajianSedap.com - Meski hari raya Idul Adha sudah berlalu, namun hingga kini sebagian masyarakat masih menyembelih hewan kurban hari ini.
Tentunya hal ini patut disyukuri karena di tengah pandemi serta mewabahnya penyakit mulut dan kuku atau PMK pada hewan, masyarakat masih bisa dengan aman menyembelih hewan hurban.
Penyembelihan serta pengolahan daging kurban ini tentu juga harus diperhatikan.
Selain itu, pemilihan hewan kurban juga perlu diwaspadai.
Meski penularan PMK yang menjangkit hewan ini tidak menular pada manusai, tentunya Anda juga harus memperhatikan carapengolahan daging kurban dengan aman.
Nah, salah satu fenomena yang kerap terjadi saat penyembelihan hewan kurban adalah daging yang bergerak, meski sudah disembelih dan dipotong.
Tentunya daging hewan yang bergerak ini bisa membuat orang yang tidak paham akan panik.
Bahkan bisa dikira daging sapi yang disembelih terkena PMK.
Lantas apa mengapa daging bergerak setelah disembelih? berikut ulasan lengkapnya untuk Anda.
Daging Bergerak Meski Sudah Disembelih
Fenomena daging yang bergerak meski sudah disembeli ternyata tidak berbahaya kok.
Jadi hal ini tidak ada kaitannya dengan wabah PMK yang kini sedah banyak menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau.
Fenomena ini rupanya kerap dialami saat proses penyembelihan hewan kurban.
Jika biasanya Anda membeli daging saat sudah dipotong dan membelinya di pasar, makan fenomena daging bergerak meski sudah dipotong ini bisanya terjadi saat hewan baru saja disembelih dan dipotong.
Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Kabupaten Sumedang, menilai sebongkah daging kurban dari Baznas Kabupaten Sumedang yang bergerak saat akan dipotong-potong merupakan suatu hal yang biasa.
Kepala Bidang Kesehatan Ikan dan Hewan, Disnakan Kabupaten Sumedang, Diah Siswati mengatakan, bergeraknya daging saat dipotong-potong itu karena masih adanya konstraksi pada bagian otot-ototnya.
"Itu normal, daging bergerak karena masih adanya energi Adenosin Triphospat (ATP) dalam otot," ujarnya dikutip dari tribun Jabar.
Menurut Diah, biasanya daging itu bergerak-gerak saat dipotong karena setelah disembelih langsung dikuliti, seharusnya agar daging tidak bergerak seharusnya sapi yang sudah disembelih dibiarkan dulu beberapa saat.
"Setelah (sapi) dipotong harusnya ditunggu beberapa saat hingga darah keluar sempurna, jadi daging sapi tidak bergerak lagi, baru dikuliti. Bila langsung dikuliti bisa terjadi seperti itu (daging bergerak)," kata Diah.
Ia mengatakan, daging sapi yang bergerak-gerak itu istilahnya disebut "rigor mortis" atau kontraksi otot setelah hewan dipotong, sehingga hal tersebut merupakan hal biasa.
Diberitakan sebelumnya, Daging hewan kurban Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumedang yang akan dibagikan ke sejumlah warga bergerak sendiri saat akan dipotong di Halaman Kantor Baznas, Jalan Kutamaya.
Sebongkah daging sapi yang tampak masih segar tersebut sebagiannya tampak bergerak di tempat atau hanya berdenyut seperti ada yang menggerakan dari dalam daging tersebut.
Ketua Baznas Kabupaten Sumedang, Ayi Subhan Hafas membenarkan adanya pergerakan daging kurban yang sudah dipotong itu, tetapi tidak semua petugas menyadari kejadian langka itu.
"Kejadiannya setelah proses penyembelihan, tepatnya saat daging akan dipotong untuk dibagikan dan ternyata sebagian bergerak-gerak," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Daging sapi yang bergerak itu, kata dia, merupakan bagian paha dengan berat sekitar 5 kilogram yang nantinya akan dibagikan ke sejumlah warga Kabupaten Sumedang.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini:
Baca Juga: Setelah Idul Adha Kepala Langsung Terasa Pusing? Bisa Jadi ini Penyebabnya, Bukan Karena Kolestrol!
Jadi jika Anda menemukan daging hewan kurban yang baru disembelih bergerak, tak perlu panik karena hal ini lazim terjadi.
Namun jika Anda ingin tetap aman mengonsumsi daging kurban di tengah wabah PMK ini, ada beberapa hal yang wajib Anda perhatikan.
Dikutip dari Kompas.com, hal itu disampaikan oleh Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Dr. drh. Slamet Raharjo, M.P.
"Terkait penyakit PMK yang dapat menyerang sapi, kambing, kerbau, domba, babi, kuda dan hewan ruminansia lain sejatinya tidak zoonosis atau tidak menular ke manusia," kata Slamet dikutip dari Kompas.com.
"Sapi dan ternak lain yang tertular tetap boleh disembelih," jelas dia.
Tak hanya aman disembelih, Slamet juga mengatakan bahwa daging hewan yang terkonfirmasi tertular virus penyebab penyakit mulut dan kuku ini aman untuk dikonsumsi dengan syarat perlakuan tertentu.
"Dagingnya aman untuk dikonsumsi setelah daging dilayukan sampai pH daging turun menjadi sekitar atau di bawah 6, atau dibekukan atau dimasak sempurna," jelas dia.
Slamet menegaskan, selama perlakuan pemotongan dan pelayuan daging dilakukan dengan benar, maka tidak ada bahaya bagi manusia jika mengonsumsi daging sapi atau hewan lain yang terkena PMK.
Meski demikian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut ada bagian-bagian tertentu dari sapi dengan PMK yang harus dihindari untuk dikonsumsi.
Bagian-bagian adalah bagian kaki, organ dalam atau jeroan, dan bagian mulut seperti bibir dan lidah.
"Tapi yang lain masih bisa direkomendasi. Dagingnya pun masih bisa dimakan," kata Syahrul, dikutip dari Antara.
Untuk itu jangan panik jika mengalami fenomena atau kejadian yang tidak lazim terjadi apda daging kurban Anda ya Sase Lovers!
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Mengapa Daging Kurban Sudah Dipotong-potong Masih Bergerak Sendiri, Ini Penjelasannya
Source | : | TribunJabar |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR