SajianSedap.com - Anak muda zaman sekarang harus menganggap serius penyakit stroke, lo.
Soalnya, fakta membuktikan kalau banyak anak muda kini yang terkena serangan stroke.
Bahkan, banyak juga yang sampai menyebabkan kematian, lo.
Padahal seperti kita tahu, stroke itu sebenarnya penyakit yang identik dengan orang berusia lanjut.
Tapi makin kesini, anak muda juga rentan terkena serangan stroke.
Penyebabnya tentu saja karena perubahan gaya hidup.
Ya, tanpa sadar ternyata ada 6 kebiasaan sehari-hari yang bisa jadi penyebab stroke.
Anda pun harus kurangin-kurangin kalau gak mau lumpuh di usia muda.
Penyebab Stroke di Usia Muda
Serangan stroke membuat tubuh seseorang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Ini karena saat seseorang mengalami serangan stroke, pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak terhalang atau pecah.
Menurut laman stroke.org, saat itu terjadi, sebagian dari otak tidak mendapat darah dan oksigen yang dibutuhkan, sehingga sel-selnya mati.
Ingat, stroke bisa terjadi pada siapapun, bahkan pada seseorang berusia di bawah 50 tahun. Bagian tubuh yang paling terdampak yakni wajah dan lengan, serta membuat seseorang sulit bicara dan mengingat.
Selain karena kondisi medis tertentu, faktor gaya hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan orang mengalami serangan stroke.
Nah, berikut ini adalah kebiasaan sehari-hari yang bisa jadi penyebab stroke.
1. Merokok
Dilansir dari WebMD, sering merokok menjadi penyebab stroke.
Ini karena nikotin yang ada di dalamnya, menyebabkan tekanan darah naik. Lemak juga akan menumpuk di pembuluh darah di leher.
Merokok juga mengentalkan darah dan membuatnya lebih mungkin membeku. Perokok pasif pun, juga mempunyai risiko yang sama jika sering terpapar asapnya.
2. Malas olahraga
Memiliki berat badan berlebih atau overweight bisa menjadi penyebab stroke. Belum lagi jika malas untuk olahraga atau bahkan bergerak.
Padahal, cukup jalan sekitar 30 menit atau melakukan push-up di rumah, sudah dapat membantu menurunkan berat badan dan risiko stroke.
3. Hobi makan makanan asin
Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin dapat membuat tekanan darah naik dan jadi penyebab stroke.
Melansir BestLife, tekanan darah yang tinggi dapat merusak dan melemahkan pembuluh darah di otak, membuatnya sempit, pecah, bahkan bocor.
Gumpalan darah juga sangat mungkin terbentuk di arteri yang mengarah ke otak, sehingga aliran darah terhalangi dan berpotensi menyebabkan stroke.
4. Kekurangan vitamin C
Dalam studi yang diterbitkan di American Academy of Neurology, ditemukan bahwa 59 persen orang yang pernah terkena serangan stroke hemoragik, kekurangan vitamin C.
Kadar vitamin dalam tubuh dapat membantu mengatur tekanan darah. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut tentang hal ini masih dibutuhkan.
5. Sering minum diet soda
Diet soda sering dipilih karena dianggap lebih baik daripada minuman soda biasa. Padahal, keduanya sama-sama kurang baik untuk kesehatan.
Penelitian yang dipublikasikan di Stroke pada 2017, menemukan bahwa orang yang mengonsumsi pemanis buatan yang ada di diet soda per harinya, mempunyai kemungkinan 2 kali terserang stroke.
6. Menahan buang air kecil
Tak hanya menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK), menahan buang air kecil bisa menjadi penyebab stroke.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association, dari 727 kasus stroke iskemik, 30 pasien mengalami ISK dalam 90 hari sebelum stroke.
Nah, sudah tahu kan kebiasaan-kebiasaan yang membuat seseorang berisiko terkena stroke. Masih ingin melakukannya?
Golongan Darah Rentan Terkena Stroke
Melansir Kompas.com, mereka yang memiliki golongan darah AB lebih rentan terkena penyakit stroke dibandingkan dengan golongan darah lain.
Selain itu, sama halnya dengan wanita yang bergolongan darah B. Mereka juga mempunyai risiko lebih tinggi terhadap stroke.
Menurut penelitian, orang-orang yang memiliki golongan darah A, B, dan AB lebih berisiko mengalami penyumbatan darah di bagian kaki.
Sementara itu, golongan darah O lebih mudah mengalami perdarahan sehingga tidak mudah menderita penyumbatan darah.
"Ada bukti-bukti bahwa golongan darah berpengaruh pada penyakit kronik. Memang belum dibuktikan dengan jelas tetapi ini menambah faktor lain yang perlu diwaspadai sehingga kita wajib menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah tetap normal," kata Dr.JoAnn Manson, dari Harvard's Brigham and Women's Hospital.
Para ilmuwan melakukan penelitian terhadap 90.000 pria dan wanita yang berlangsung lebih dari 20 tahun.
Selama waktu tersebut, ditemukan 2.901 kasus stroke dalam penelitian yang dijalankan.
Kesimpulan dari penelitian itu menyebutkan bahwa pria dan wanita bergolongan darah AB memiliki risiko stroke 26 persen lebih tinggi dibanding orang bertipe darah O.
Perbedaan tipe golongan darah tergantung pada protein di permukaan sel darah merah. Pola respon sistem imun tubuh sejak dimulainya kehidupan di kandungan bergantung pada protein tersebut.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR