"PLN mengapresiasi langkah yang dilakukan DEN untuk mendorong penggunaan kompor induksi kepada seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal DEN," kata dia.
Menurut dia, masyarakat Indonesia tengah berada pada kondisi imported energy consumption (mengonsumsi energi yang diimpor), khususnya terkait LPG.
Hal tersebut berimplikasi pada peningkatan impor gas yang nilainya mencapai sekitar Rp 60 triliun, dengan subsidi LPG mencapai Rp 50 triliun per tahun.
Di samping pula sulitnya memastikan subsidi ini tepat sasaran.
“Di sisi lain, saat ini cadangan energi listrik nasional mencapai 50 persen lebih yang artinya energi dalam negeri dapat dioptimalkan dan dimanfaatkan, sehingga pemerintah akan berhemat subsidi LPG karena tidak harus melakukan impor energi, serta permasalahan subsidi LPG yang sulit tepat sasaran bisa diatasi," ujar Zulkifli.
Baca Juga: 6 Kelebihan Kompor Listrik Dibanding Kompor Gas, Tak Perlu Pusing Kalau Gas Mendadak Habis
Seperti dilansir dari Which via Kompas.com, setiap jenis kompor memiliki kelebihan dan kekurangan.
Hal ini tergantung seberapa sering dan berapa banyak yang bahan makanan yang dimasak.
Baik kompor gas maupun listrik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam hal memasak juga menyiapkan makanan.
Kompor gas cenderung bagus dalam mendidihkan masakan karena menawarkan panas instan dan mudah dikendalikan.
Hal ini karena panasnya menyebar secara merata di dasar panci, yang berarti lebih sedikit waktu untuk memasak.
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR