SajianSedap.com - Tahukah kamu cara mencuci sajadah yang benar?
Ya, sajadah jadi salah satu perlengkapan utama yang digunakan umat muslim saat Shalat.
Biasanya, sajadah akan menjadi alas kala sujud ataupun bersimpuh.
Makanya, penting banget menjaga kebersihan sajadah dengan mencucinya secara rutin.
Apalagi sajadah mudah banget apek karena terkena sisa air di kaki setelah wudhu.
Nah, untuk mencuci sajadah ini ternyata gak boleh sembarangan.
Ada cara yang benar supaya sajadah bisa awet dan gak cepat rusak, lo.
Dikutip dari News Delivers, Rabu (28/12/2022), seringkali kita melewatkan kesempatan untuk membersihkan sajadah.
Meski hanya digunakan saat salat, perlengkapan lain seperti mukena dan sarung lebih sering dibersihkan daripada sajadah.
Padahal sajadaah yang kotor tidak hanya di tempat sujud dan kaki saja, tapi seluruh bagian sajadah akan ikut kotor.
Agar sajadah tetap bersih dan nyaman digunakan, simak tips mencuci sajadah berikut.
Baca Juga: Trik Mencuci Boneka Tanpa Merusak Bulunya, Hasilnya Seperti Baru Beli dari Toko
Cara mencuci sajadah yang pertama adalah memperhatikan bahan sajadah itu.
Di pinggir sajadah biasanya disematkan selembar kain kecil dengan petunjuk perawatan.
Ada beberapa sajadah yang tidak bisa dicuci dengan mesin cuci, sehingga Anda harus mencuci sajadah dengan tangan.
Sajadah yang terbuat dari sutra halus bahkan tidak bisa dicuci menggunakan air dan deterjen.
Jika sajadah Anda terbuat dari bahan karpet yang tebal, sebaiknya hindari mencucinya di mesin cuci agar bahan karpet awet dan tidak mudah kusut.
Untuk memulainya, Anda bisa merendam dalam air yang sudah dilarutkan deterjen.
Kemudian sikat bagian belakang sajadah dengan lembut, lalu bilas dengan air bersih.
Sajadah berbahan batik atau tenun biasanya menggunakan pewarna pakaian yang bisa luntur saat dicuci.
Jadi, Anda harus memisahkan sajadah dengan pakaian lain untuk menghindari risiko luntur. Ilustrasi sajadah.
Selain untuk menjaga kualitas serat kain, memisahkan sajadah dengan pakaian lain agar tidak terkontaminasi najis pada pakaian.
Baca Juga: Cara Ampuh Basmi Jentik Nyamuk dengan Sabun Cuci Piring, Bakal Mati Semua Pakai 1 Trik Pratis Ini
Karena sajadah digunakan untuk beribadah, proses pencucian juga harus dilakukan dengan air bersih dan suci.
Bagian sajadah yang paling rawan kotor adalah di tempat sujud. Wajah kita seringkali masih basah saat sujud di atas sajadah.
Hal ini dapat menyebabkan muncul noda kuning dan sajadah bau apek.
Anda bisa menggunakan cairan pembersih noda untuk menghilangkan noda kuning pada area sujud.
Setelah mengoleskannya ke area yang terkena noda, sikat dengan lembut hingga noda hilang.
Kemudian Anda bisa merendam sajadah dalam air deterjen lalu mencucinya hingga bersih.
Setelah selesai proses pencucian, tidak disarankan memeras sajadah terlalu kencang seperti memeras pakaian lain.
Meremas sajadah dengan kuat hanya akan merusak bahan pembuatnya, apalagi jika sajadah terbuat dari sutra dan beludru.
Setelah dibilas dengan air, Anda bisa langsung menggantung sajadah tanpa diperas.
Jemur sajadah dan jauhkan dari sinar matahari langsung.
Biarkan sisa air cucian mengalir dengan sendirinya dan sajadah akan mengering secara alami.
Bahan dapur yang berguna untuk mengatasi keluhan pakaian bau keringat adalah sabun cuci piring!
Tidak percaya? coba saja oleskan sabun cuci piring pada bagian kerah dan ketiak pakaian.
Diamkan selama 5-10 menit sebelum menguceknya sedikit, kemudian bilas dengan air bersih.
Dijamin, bau keringat akan hilang dan pakaian menjadi bersih kembali.
Tidak hanya itu, sabun cuci piring juga bisa menghilangkan noda membandel pada pakaian, lo!
Cara kerjanya sama. Oleskan gel sabun cuci piring pada bagian yang bernoda dan diamkan selama 15 menit.
Pasti noda akan hilang dan pakaian jadi bersih kembali.
Kemampuan sabun cuci piring untuk hilangkan bau keringat pada pakaian berasal dari sifat sabun yang merupakan peluruh lemak.
Setiap produk sabun cuci piring pasti didesain untuk meluruhkan lemak sisa makanan yang menempel pada alat makan dan alat masak.
Nah, hal ini juga berlaku pada peluruhan noda keringat.
Keringat sebenarnya berasal dari lemak tubuh yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
Lemak pada keringat mengandung bau yang menyebabkan bau keringat.
Sabun cuci piring yang bersifat meluruhkan keringat dapat diaplikasikan untuk meluruhkan lemak-lemak keringat yang menempel pada pakaian.
Sehingga, dengan menggunakan sabun cuci piring untuk mencuci pakaian, lemak keringat yang berhasil diluruhkan tidak akan menyisakan bau keringat pada pakaian.
Sederhana sekali, ya!
Kini, tidak bingung lagi deh kalau ada noda membandel dan bau keringat pada pakaian.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Mencuci Sajadah agar Tidak Bau Apek dan Menampung Debu"
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR