Karena kandungan serat makanannya, konsumsi talas dapat membantu menurunkan risiko terkena diabetes.
Serat makanan membantu memperlambat pencernaan karbohidrat dan penyerapan molekul glukosa.
Ini, pada gilirannya, membantu tubuh mengatur pelepasan insulin dan mengontrol kadar glukosa dalam darah, sehingga memberikan kontrol glikemik yang lebih baik.
Karbohidrat yang lambat dicerna ini juga memiliki indeks glikemik rendah, menjadikannya pilihan ideal bagi penderita diabetes.
Talas dapat dianggap sebagai karbohidrat sehat yang memberi tubuh Anda energi yang cukup dalam jangka waktu yang lama tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat.
Tanaman talas juga memiliki efek hipoglikemik atau penurun gula, yang dapat ditelusuri kembali ke kandungan cyanoglucoside-nya.
Penderita diabetes umumnya direkomendasikan diet kaya serat untuk mencegah peningkatan cepat dan penurunan gula darah.
Untuk alasan ini, talas bisa sangat bermanfaat bagi penderita diabetes yang sudah ada sebelumnya dan diabetes ambang.
Selain itu, akar talas tidak hanya dapat membantu pengelolaan kadar glikemik yang efektif, tetapi juga memiliki serat makanan yang cukup untuk menunda timbulnya diabetes pada kelompok berisiko tinggi.
Selain kandungan oksalatnya yang beracun, talas mentah juga mengandung protease yang dapat membuat mulut Anda terasa perih atau perih.
Namun, memasak tanaman talas menonaktifkan enzim ini, sehingga aman untuk dimakan.
Source | : | Emedi health |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR