Blogger Amy Smith mengatakan, Anda bisa menjaga ventilasi kamar mandi tetap baik dengan memasang exhaust fan dan membuka jendela jika memungkinkan untuk mengalirkan udara.
Tanaman hias dalam pot dapat menambahkan semburat warna ke kamar mandi yang kusam.
Desainer interior dan blogger Sarah Bowen menggunakan tanaman pembersih udara agar kamar mandinya tidak berbau.
Pertama, tanaman menyaring racun dan kotoran dari udara, yang dapat menghilangkan bau kamar mandi yang tidak sedap. Tanaman juga mengembalikan oksigen ke udara, menjaga kamar mandi berbau lebih bersih dan segar daripada pengap dan bau.
Dia merekomendasikan tanaman lidah mertua, English ivy, atau pakis Boston untuk hasil terbaik.
Jika Anda tinggal di daerah lembap, atau kamar mandi tidak memiliki ventilasi yang cukup, Anda mungkin rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur yang berbau dan berisiko untuk kesehatan.
Steve Evans, pemilik Memphis Maids, selalu menyediakan dehumidifier di kamar mandi agar semuanya tetap kering dan berbau segar, terutama saat cuaca sangat lembap.
Untuk mencegah kelembaban di kamar mandi, pertama-tama pastikan ventilasi berfungsi dengan baik.
Pasanglah kipas angin atau ventilasi tambahan jika perlu, dan pastikan udara di dalam kamar mandi bisa keluar masuk dengan lancar.
Selain itu, hindari membiarkan handuk basah atau pakaian bekas digantung di dalam kamar mandi.
Usahakan agar kamar mandi selalu dalam kondisi kering dan tercukupi sinar matahari untuk membantu mengurangi kelembaban.
Selain itu, pastikan juga untuk membersihkan kamar mandi secara rutin dan menyeluruh.
Gunakan produk pembersih yang efektif untuk menghilangkan jamur, bakteri, dan kuman penyebab bau tak sedap.
Jangan biarkan benda-benda basah atau lembap berada terlalu lama di dalam kamar mandi, seperti handuk atau kain lap, karena dapat meningkatkan kelembaban di dalam kamar mandi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 8 Cara Membuat Kamar Mandi Selalu Harum yang Mudah Dilakukan
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR