SajianSedap.com - Siapa yang masih ulek sambal pakai cobek.
Banyak yang memiliki blender tapi soal urusan membuat sambal banyak yang menggunakan cobek.
Karena pedasnya langsung terasa saking enaknya.
Hanya saja masih banyak yang salah dengan mencuci cobek di rumah.
Kebanyakan akan menggunakan sabun cuci piring untuk membersihkan sisa ulek sambal.
Cara ini ternyata cukup berisiko pada kualitas cobek ke depannya.
Untuk itu, agar terhindar dari jamur, segera cuci cobek di rumah dengan air ini.
Jangan sampai Anda memiliki cobek batu kotor atau berjamur sehingga kurang aman digunakan untuk membuat sambal.
Dilansir dari buku "Buku Saku Keluarga dan Perlatan Dapur" (2018) oleh Tohyan Priyanto Penerbit Deepublish, ada cara merawat cobek batu di rumahmu agar tidak mudah berjamur.
Setelah membuat sambel ulek dan ingin mencucinya, rendam cobek di dalam wadah besar dengan air panas selaam lima menit.
Air panas bisa membantu merontokkan kotoran yang menempel pada permukaan cobek.
Setelah itu, bersihkan cobek batu hingga bersih.
Kamu bisa menggunakan ampas kelapa untuk membersihkan cobek dari bau atau kotoran yang menempel.
Caranya, ulek cobek dengan parutan kelapa hingga permukaannya bersih dan bilas kemudian keringkan.
Setelah mencuci cobek batu dengan air, panaskan di dalam oven dengan suhu sekitar 190 derajat celsius selama 10-15 menit.
Cara ini bisa membantu cobek steril dari bakteri.
Kalau kamu menggunakan kompor bisa dengan memanaskannya di atas kompor gas dengan api kecil selama 10 menit.
Simpan cobek di tempat kering dan bersih, hindari meletakkan cobek di samping wastafel karena bisa membuat percikkan air mengenai permukaan cobek.
Disarankan untuk membersihkan kembali cobek batu sebelum digunakan.
Selain membuat cobek batu lebih tahan lama, cara ini juga bertujuan untuk menghindari bumbu tercampur kotoran selama penyimpanan cobek.
Jangan salah memilih cobekan dan ulekan. Sebab hal ini ternyata mempengaruhi rasa bahkan kesehatan.
Alat penting untuk membuat sambal dan bumbu halus Nusantara ini, kini tidak semuanya 100 persen terbuat dari batu asli.
Baca Juga: Yang Suka Ngulek Sambal Harus Waspada, Jangan Coba-coba Beli Cobek Kalau Baunya Tidak Seperti ini
"Penghasil cobek terbaik ada di Muntilan, Magelang. Biasanya cobek dibuat dari batu andesit," kata Brand Director Kaum, Lisa Virgiano di acara workshop membuat sambal restoran KAUM, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Cobek bermutu baik menurut Lisa bukan berwarna hitam, melainkan abu-abu seperti warna alami batu.
Jika menemukan cobek berwarna hitam, agaknya harus dicurigai keasliannya karena umumnya warna hitam didapat dari cat.
"Kalau beli cobek, bisa coba digesek dulu pakai benda keras. Jika ada garis warna putih, berarti itu dicat," kata koki KAUM, Rachmad Hidayat.
Selain cobek yang dicat, di pasaran juga terdapat cobek campuran batu, pasir, dan semen.
Umumnya menurut Rachmad bobot cobekan campuran semen lebih ringan ketimbang cobekan batu asli.
Cobek yang dicat dan menggunakan campuran berefek pada kesehatan orang yang bersantap makanan.
Sebab cobek merupakan alat untuk menghancurkan bahan makanan secara alami.
"Untuk ulekan, pilih ulekan yang berat karena semakin berat, semakin bagus untuk mengulek," kata Rachmad.
Ulekan juga ternyata memiliki kerapatan pori-pori batu yang berbeda. Ada yang halus, ada yang kasar.
Besaran pori-pori batu ini pada akhirnya memengaruhi hasil ulekan menjadi lebih kasar atau lebih halus.
KOMENTAR