SajianSedap.com - Suhu panas dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Dari hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum sekitar 35-38 derajat Celsius pada siang hari selama periode September.
Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah Iis Widya Harmoko menyampaikan bahwa kondisi suhu panas ini masih akan berlangsung hingga akhir Oktober 2023.
"Puncaknya sekitar bulan Oktober dan (suhu) akan turun lagi mulai November dan turun lagi Desember," ujarnya kepada Kompas.
Mengatasi masalah suhu panas dan gerah ini, pemakaian AC menjadi cara paling ampuh untuk mendinginkan ruangan.
Namun kita tahu bahwa AC menjadi konsumen listrik terbesar, sehingga tagihan listrik tentu dapat membengkak jika penggunaan terlalu sering.
Apalagi pada kondisi seperti sekarang ini, ada beberapa orang yang bahkan menyalakan AC hampir 24 jam.
Tapi sebenarnya Anda tetap bisa mendinginkan ruangan dengan AC yang menyala sering-sering dengan pengaturan yang tepat.
Ada beberapa pengaturan pada remote AC yang bisa menghemat konsumsi listrik namun tetap maksimal mendinginkan ruangan seperti berikut ini.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengatur AC agar lebih dingin namun tetap hemat listrik.
Mulai dari pengaturan suhu yang tepat, pengaturan mode, dan perawatan berkala yang harus dilakukan.
Mode Cool adalah mode dasar yang digunakan untuk mendinginkan udara di dalam ruangan.
Mode ini memaksimalkan kinerja AC dengan membuat ruangan lebih cepat dingin.
Mode Cool memungkinkan Anda mengatur suhu yang diinginkan di dalam ruangan, sehingga AC akan bekerja secara otomatis untuk menurunkan suhu sesuai dengan preferensi Anda.
Mode Cool sangat berguna saat cuaca sedang panas dan ruangan terasa sangat panas dan lembab.
Turbo mode adalah mode yang meningkatkan kinerja AC dengan meningkatkan kecepatan kipas dan membuat ruangan lebih cepat dingin.
Mode Turbo sangat berguna ketika cuaca sangat panas dan ruangan perlu mendinginkan secepat mungkin.
Mode Turbo akan membuat unit AC bekerja lebih keras dan menghasilkan udara dingin yang lebih banyak dan lebih cepat.
Setel suhu pada tingkat yang tepat, sekitar 24-26 derajat Celsius. Setiap derajat di bawah 24 derajat Celsius bisa meningkatkan penggunaan listrik hingga 10 persen.
Fungsi "sleep" pada remote AC adalah untuk mengatur waktu berapa lama AC akan tetap menyala sebelum secara otomatis mati. Ini berguna untuk menghemat listrik dan menjaga kenyamanan saat tidur.
Dalam mode "sleep", suhu pada AC akan secara perlahan meningkat atau menurun setelah beberapa waktu tertentu dan AC akan mati setelah waktu yang ditentukan telah berakhir.
Mode "sleep" pada AC dapat diprogram dengan beberapa opsi waktu, tergantung pada model AC dan remote-nya.
Beberapa remote AC memiliki opsi waktu tidur yang ditentukan, seperti 1 jam, 2 jam, 4 jam, atau 8 jam, sementara yang lainnya memungkinkan pengguna untuk memilih waktu tidur yang tepat sesuai kebutuhan.
Penggunaan mode "sleep" pada AC sangat berguna untuk menghemat biaya listrik dan menjaga kenyamanan saat tidur.
Dengan menggunakan mode ini, pengguna dapat menghindari AC yang terus menyala selama berjam-jam saat mereka tidur atau bepergian, sehingga menghemat biaya listrik yang tidak perlu.
Selain itu, pengguna juga tidak perlu khawatir tentang AC yang menyala terlalu lama dan menyebabkan kelembaban berlebih di dalam ruangan, yang dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri di lingkungan tersebut.
Pastikan untuk membersihkan filter AC setiap bulan, agar AC dapat bekerja secara efisien.
Filter yang kotor dapat memperlambat aliran udara dan membuat AC bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan penggunaan listrik.
Jangan biarkan AC menyala terus menerus saat Anda tidak berada di dalam ruangan.
Matikan AC saat Anda meninggalkan ruangan untuk jangka waktu yang lama, atau gunakan timer untuk mematikan AC secara otomatis setelah beberapa waktu.
Pilih AC yang tepat untuk ukuran ruangan Anda.
Jangan memilih AC yang terlalu besar atau terlalu kecil untuk ukuran ruangan Anda, karena ini dapat membuat AC bekerja terlalu keras dan meningkatkan penggunaan listrik.
*Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence (AI)).
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR