SajianSedap.com - Siapa yang masa kecilnya sering jajan camilan kemasan.
Pasti sering menemukan camilan yang kemasan isinya kebanyakan 'angin'.
Bahkan ada yang sampai hampir 50% persen pada bagian atas kemasan terasa kosong.
Ternyata itu melainkan angin melainkan berisi gas.
Makanan kemasan biasanya diisi dengan gas tertentu, seperti nitrogen, karbon dioksida, atau campuran gas lainnya, yang memiliki beberapa tujuan penting.
Seringkali hal ini dikaitkan dengan produsen yang disebut mencari untung.
Makanya tak pernah menemukan camilan kemasan yang berisi penuh.
Padahal hal ini punyamanfaat penting terutama keselamatan yang akan mengonsumsi.
Berikut penjelasan mengapa makanan kemasan diisi dengan gas:
Salah satu alasan utama penggunaan gas dalam kemasan makanan adalah untuk mengurangi kandungan oksigen di dalam kemasan.
Oksigen adalah salah satu faktor utama yang mempercepat kerusakan makanan dengan memicu oksidasi lemak, penuaan, dan pertumbuhan mikroorganisme yang merusak.
Baca Juga: 6 Makanan Ini JANGAN Dibeli saat Pergi ke Supermarket Meski Ada Promo, Begini Alasannya Menurut Ahli
Menggantikan oksigen dengan gas lain membantu mempertahankan kesegaran dan daya tahan makanan lebih lama.
Gas yang digunakan dalam kemasan makanan juga dapat membantu menghentikan pertumbuhan mikroorganisme yang merusak makanan, seperti bakteri dan jamur.
Karbon dioksida, misalnya, adalah gas yang dapat membantu mengurangi pertumbuhan mikroorganisme pada makanan.
Beberapa jenis makanan, seperti makanan yang mengandung minyak atau lemak, cenderung teroksidasi ketika terpapar oksigen.
Gas yang diisi dalam kemasan membantu mencegah oksidasi ini dan mempertahankan kualitas makanan.
Kemasan dengan gas tertentu juga dapat membantu mempertahankan tekstur dan rasa makanan.
Gas tersebut dapat membantu mencegah makanan menjadi lembek atau rusak.
Gas yang diisi dalam kemasan juga dapat berperan dalam melindungi makanan dari kerusakan fisik, seperti pukulan atau tekanan.
Ini dapat membantu mencegah makanan rusak selama transportasi dan penyimpanan.
Gas dalam kemasan juga dapat membantu mengendalikan kelembaban dan mencegah debu atau partikel lain yang dapat merusak makanan.
Penggunaan gas dalam kemasan makanan adalah salah satu cara untuk memperpanjang umur simpan makanan, menjaga kualitasnya, dan menjaga keamanannya.
Namun, jenis gas yang digunakan dan konsentrasi gasnya sangat tergantung pada jenis makanan dan kondisi penyimpanan yang diperlukan untuk makanan tersebut.
Melansir Volmar Packing, pengemasan setiap makanan membutuhkan pelabelan yang akurat untuk berkomunikasi tidak hanya dengan konsumen tapi juga yang bekerja di sektor tersebut dengan jelas dan dengan cara yang standar.
Bagian mendasar dari label makanan adalah simbol pada kemasan makanan, yang memastikan komunikasi visual langsung dan tegas dari instruksi penting tertentu tentang produk.
Simbol kemasan makanan dapat menginformasikan tentang metode daur ulang, bahan pembuat kemasan, atau tanggal kedaluwarsa makanan.
Ikon-ikon ini dapat memberikan informasi yang berguna tentang keamanan dan sertifikasi produk, tetapi juga informasi dasar tentang kualitas, keberlanjutan, dan cara menggunakan serta menyiapkan makanan.
Salah satu simbol yang sering muncul adalah logo tempat sampah.
Simbol ini merekomendasikan untuk tidak membuang sampah sembarangan setelah digunakan melainkan membuang bahan tersebut ke tempat sampah yang sesuai.
Tidak memberikan informasi spesifik, hanya saran umum untuk tidak membuang sampah di tempat yang tidak sesuai agar tidak mencemari lingkungan.
Selain logo ini, ada beberapa logo lain yang kerap muncul pada setiap kemasan makanan.
Salah satu simbol paling umum pada kemasan makanan adalah ikon daur ulang internasional, yang terdiri dari tiga panah lipat yang membentuk segitiga.
Simbol daur ulang ini melambangkan sirkularitas proses daur ulang.
Proses ini dimulai dengan pembuangan yang benar, dilanjutkan dengan penggunaan kembali bahan dan diakhiri dengan aset yang terbuat dari bahan baku daur ulang ini.
Ikon ini menunjukkan bahwa bahan tersebut cocok untuk bersentuhan dengan makanan; itu adalah simbol yang sangat umum pada kemasan makanan.
Secara khusus, simbol ini menunjukkan bahwa kemasan tidak mengurangi atau mengubah kualitas atau daya konsumsi makanan yang bersentuhan dengannya.
Simbol teko miring dengan air keluar dari ceratnya menandakan bahwa produk tersebut harus dikonsumsi dengan menambahkan air panas atau mendidih.
Ikon dapat muncul dengan sendirinya atau dengan indikasi suhu yang disarankan untuk digunakan menyiapkan produk.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
KOMENTAR