SajianSedap.com - Susu adalah minuman yang disukai oleh banyak orang dan kalangan.
Dari anak-anak hingga orang dewasa, mereka gemar mengonsumsi susu, baik yang plain maupun dengan perasa tertentu.
Bukan tanpa alasan, susu memiliki kandungan nutrisi penting untuk tubuh, seperti protein, kalsium, vitamin D, vitamin B12, fosfor, dan riboflavin yang bermanfaat untuk perkembangan dan pertumbuhan tubuh yang sehat.
Maka tak heran banyak orang suka mengonsumsi susu setiap hari, bahkan lebih dari satu kali.
Di pasaran ada berbagai jenis susu dengan variasi nutrisi, rasa, dan kegunaannya.
Beberapa jenis susu yang dapat sering ditemukan adalah susu murni dan susu segar, yang biasanya dijual oleh pedagang kaki lima.
Anda mungkin berpikir ini sama karena rasanya pun tidak jauh berbeda.
Namun ada sederet perbedaan yang mungkin Anda belum tahu, bahkan dalam hal kandungan nutrisi yang nantinya bisa berpengaruh pada kesehatan.
Penasaran apa saja perbedaannya?
Simak selengkapnya berikut ini.
Susu segar dan susu murni memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal pemrosesan, kandungan nutrisi, dan masa simpan. Berikut penjelasannya:
Baca Juga: Jangan Salah Beli, Ini Bedanya Sandung Lamur, Koyor dan Tetelan, Banyak Ibu Rumah Tangga Belum Tahu
Susu segar adalah susu yang belum melalui proses pasteurisasi atau homogenisasi.
Ini diperoleh langsung dari hewan penghasil susu, seperti sapi, kambing, atau domba, kemudian disaring dan langsung dikemas untuk dikonsumsi.
Sementara susu murni telah melalui proses pasteurisasi untuk membunuh bakteri berbahaya yang mungkin ada di dalamnya.
Proses pasteurisasi melibatkan pemanasan susu pada suhu tinggi, yang kemudian dikembalikan ke suhu rendah untuk menghindari kerusakan nutrisi yang signifikan.
Untuk susu segar karena belum melalui proses pemanasan tinggi, susu segar cenderung mempertahankan nutrisi alami yang lebih tinggi, termasuk enzim dan bakteri baik yang bisa menguntungkan pencernaan.
Sementara susu murni meskipun pasteurisasi dapat mengurangi sebagian kecil nutrisi, susu murni masih kaya akan nutrisi seperti protein, kalsium, dan vitamin D.
Namun, beberapa enzim dan bakteri baik mungkin telah terpengaruh oleh pemanasan.
Susu segar karena tidak melalui proses pasteurisasi memiliki masa simpan yang lebih pendek.
Biasanya, harus dikonsumsi dalam waktu yang relatif singkat, biasanya dalam beberapa hari setelah pengumpulan.
Sementara susu murni karena telah melalui proses pasteurisasi memiliki masa simpan yang lebih lama daripada susu segar.
Ini memungkinkan untuk penyimpanan dan distribusi yang lebih luas di pasar.
Susu segar sering dianggap lebih alami karena tidak mengalami proses pemanasan tinggi. Namun, susu murni juga tetap merupakan sumber nutrisi yang sangat baik meskipun telah melalui proses pasteurisasi.
Juga susu murni lebih aman dari segi bakteri karena telah melalui pasteurisasi, yang membunuh bakteri berbahaya. Sedangkan, susu segar mungkin memiliki risiko lebih tinggi karena belum melalui proses ini.
Kamu bisa membuat susu bertahan lebih lama dengan menyimpannya di bagian belakang kulkas, entah di rak dekat bagian tengah atau bawah kulkas. Sebab, udara panas naik.
Jadi, rak atas mungkin beberapa derajat lebih hangat daripada rak bawah.
Sementara untuk kompartemen penyimpanan di pintu kulkas, mereka cocok untuk menyimpan makanan yang tidak mudah rusak.
Beberapa di antaranya mencakup saus tomat, mustard, kecap, saus untuk salad, selai, dan minuman kemasan seperti soda.
Makanan-makanan ini cenderung tidak cepat basi. Terkait suhu kulkas, susu sebaiknya disimpan pada suhu 2,7 derajat celsius.
Jika suhu mendekati 4,4 derajat celsius, ada kemungkinan besar bakteri berbahaya mulai tumbuh dan berkembang biak.
*Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence (AI)).
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR