Namun kekurangan dalam menggunakan blender adalah jika ingin memisahkan ampas, makanan atau minuman hasil blender harus disaring secara manual terlebih dahulu.
Hanya bisa digunakan untuk buah-buahan yang berserat halus, seperti melon, pepaya, semangka, jeruk dan sebagainya.
Penggunaan blender biasanya disertai dengan penambahan air untuk mempermudah proses penghalusan sedangkan juicer tidak perlu.
Mempunyai kapasitas yang terbatas tergantung dari tempatnya.
Rata-rata blender hanya mempunyai kapasitas maksimum 1.500ml.
Untuk memasak, juicer sangat memudahkan kita memisahkan daging dari sari sayuran.
Tidak perlu membutuhkan bantuan air dalam proses penghalusannya.
Namun, juicer tidak bisa digunakan untuk menghaluskan es batu, ya.
Juicer bisa digunakan untuk memisahkan daging buah dan sari buah dari buah-buahan yang berserat kasar, seperti nanas, apel, wortel, nanas, brokoli, atau seledri.
Ada beberapa merek juicer yang mempunyai kapasitas besar yaitu bisa mencapai kurang lebih 2 liter.
Karena serba guna, harganya lebih mahal daripada juicer dan juga bervariasi.
Biasanya berkisar antara RP 400.000-900.000.
Juicer mempunyai bentuk yang lebih besar dibanding blender.
Karena itu membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih besar juga.
Lebih sulit membersihkan juicer daripada blender, karena kita harus memisahkan setiap bagiannya sebelum dibersihkan.
Terutama pada bagian penyaringnya yang akan membutuhkan waktu ekstra untuk membersihkannya.
Enak beli yang mana, ya?
Baca Juga: 3 Rekomendasi Blender di Bawah Rp 100 Ribu, Ada yang Tidak Perlu Dicolok Listrik!
KOMENTAR