Faktanya, beberapa penelitian, seperti penelitian pada 2019 yang diterbit dalam Phytotherapy Research menunjukkan, jahe dapat menurunkan tekanan darah pada orang dengan hipertensi.
Baca Juga: Catat! Orang dengan Kondisi Ini Jangan Lagi Sering Makan Sayur Bayam, Bisa Menyesal Sejadi-jadinya
Namun, orang yang rutin minum obat untuk mengendalikan tekanan darah tinggi dan mengonsumsinya bersama jahe, justru berisiko membuat tensi anjlok.
Oleh karena itu, perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menyesuaikan dosis obat maupun jahe yang akan dikonsumsi.
Dilansir dari laman Well and Good, kekhawatiran paling penting saat mengonsumsi rimpang ini adalah orang yang memiliki kelainan darah seperti hemofilia.
Hemofilia adalah kondisi medis saat darah sulit membeku. Gangguan ini ditandai dengan kemunculan banyak memar, nyeri dan pembengkakan sendi, serta darah yang tak berhenti mengalir saat terluka.
Jahe memiliki sifat antikoagulan atau pengencer darah yang ringan, sehingga dapat meningkatkan risiko pendarahan pada orang dengan hemofilia.
Karena sifat antikoagulannya, siapa pun yang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin atau aspirin, juga perlu berhati-hati terhadap jahe.
Sebab, rutin mengonsumsi jahe bersamaan dengan obat-obatan tersebut berpotensi memperkuat efek pengencer darah.
Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat memperburuk pendarahan atau memar yang berlebihan pada tubuh.
Warfarin atau aspirin sendiri biasanya dikonsumsi oleh orang dengan penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung, serta pasca-operasi penggantian katup jantung, untuk mencegah pembekuan darah.
Manfaat dan Penggunaan Tawas, Benarkah Bahan Kimia Ini Ampuh untuk Mengusir Bau Badan?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dok Grid |
Editor | : | optimization |
KOMENTAR