Apel, termasuk kulitnya mengandung antioksidan quercetin yang terbukti meredakan peradangan di paru-paru.
Selain itu, apel dan buah-buahan lain --contohnya pisang dan tomat-- mampu mencegah penurunan fungsi paru-paru, terutama bagi individu yang dulunya merokok dan sering terpapar polusi.
Paprika merah dan cabai memiliki konsentrasi vitamin C yang tinggi, agen antioksidan yang meningkatkan kesehatan paru-paru dan mengurangi peradangan.
Memenuhi kebutuhan vitamin C harian sangat penting, apalagi bagi perokok.
Sebab, perokok dan orang yang sering terpapar polusi diketahui memiliki kadar vitamin C yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak merokok.
Sayuran bit yang berwarna cerah dikemas dengan nitrat.
Ketika dikonsumsi, tubuh mengubah senyawa itu menjadi oksida nitrat yang mengendurkan pembuluh darah, meningkatkan aliran oksigen, dan menurunkan tekanan darah.
Semua itu membantu memperbaiki fungsi paru-paru. Bit juga mengandung sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Sayuran berdaun hijau seperti kangkung dan bayam mengandung berbagai jenis antioksidan (termasuk vitamin C dan karotenoid) yang membantu melawan peradangan.
Mengonsumsi karotenoid --senyawa yang ada dalam tomat, paprika dan banyak buah-buahan-- dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit paru-paru, seperti kanker paru-paru.
Kacang-kacangan seperti buncis, kacang polong dan lentil memiliki tingkat serat tinggi yang memperbaiki fungsi paru-paru, menurut sebuah studi.
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Amelia Pertamasari |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR