Baca Juga: Tradisi Grebeg Sudiro untuk Merayakan Imlek di Solo, Ada Acara Bagi-bagi Ribuan Kue Keranjang
Choi pan dan hekeng mudah sekali dijumpai di sejumlah tempat di Pontianak maupun di Singkawang.
Dulu dua makanan yang berasal dari daratan Tiongkok itu diproduksi oleh para warga keturunan Tiongkok, yang banyak bermukim di Kalbar.
Namun, kini banyak warga melayu atau Dayak yang mahir membuatnya.
Amie sendiri merupakan warga campuran Jawa dan Dayak. Ia belajar membuat choi pan dari kakak sepupunya yang menikah dengan orang Tionghoa.
”Kakak sepupu saya belajar membuat hekeng udang dan kue lapis legit dari keluarga suaminya. Kakak sepupu saya kemudian mengajari saya membuat masakan-masakan itu,” kata Adelina.
Bumbu juga disesuaikan agar bisa dinikmati masyarakat umum.
Minyaknya menggunakan minyak goreng biasa dan minyak wijen.
Toping untuk choi pan berupa bawang putih di atasnya yang menjadi ciri khas masakan Tionghoa tetap ada.
Ina (45), warga Singkawang keturunan Melayu, juga mahir membuat Choi pan.
Ia berjualan Choi pan di warung miliknya. Harganya berkisar Rp 8.000-Rp 10.000 per porsi.
Awal mula ia tertarik dengan choi pan saat ia memakannya. ”Saya bertanya-tanya, bagaimana orang Tionghoa bisa membuatnya. Dari situlah saya terus mencoba secara otodidak,” ujar Ina.
Hati-hati, Botol Plastik yang Punya Tanda Ini Jangan Digunakan untuk Isi Ulang Air Minum
KOMENTAR