Hitam dan putih sering dikaitkan dengan kesedihan, kematian, dan duka cita dalam budaya Tionghoa.
Maka dari itu, untuk menghindari membawa energi negatif selama perayaan yang dianggap sebagai momen berbahagia, memilih warna lain dari warna ini bisa jadi solusi.
Biru dan hijau yang terlalu terang mungkin dihindari karena dianggap terlalu menyolok.
Selain itu, kedua warna ini dianggap kurang cocok untuk suasana perayaan yang umumnya dihiasi dengan warna-warna yang cerah dan kaya makna.
Warna merah dianggap membawa keberuntungan dalam budaya Tionghoa.
Hanya saja, nuansa merah yang terlalu terang bisa dianggap berlebihan atau kurang estetis selama perayaan Imlek.
Warna-warna gelap yang tidak menonjol mungkin dihindari karena dianggap kurang memberikan semangat dan kebahagiaan pada suasana perayaan.
Harap dicatat bahwa interpretasi warna dapat bervariasi dan tidak semua keluarga atau individu mengikuti aturan-aturan ini.
Sebagian besar orang Tionghoa modern mungkin lebih fleksibel dalam pemilihan warna selama perayaan Imlek, dan banyak yang lebih fokus pada makna simbolis dan spiritual dibandingkan pada tradisi warna tertentu.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Olahan Ikan Dingkis, Makanan Halal Imlek dari Kepulauan Riau
Hati-hati, Botol Plastik yang Punya Tanda Ini Jangan Digunakan untuk Isi Ulang Air Minum
KOMENTAR