SajianSedap.com - Datangnya bulan Puasa biasanya akan diikuti dengan munculnya perdebatan soal berbuka dengan yang manis.
Sebagian kalangan berpendapat, menu pertama saat berbuka sebaiknya yang manis-manis karena dianggap bisa memberi energi seketika.
Sebagian lainnya berpendapat sebaliknya, berbuka dengan yang manis justru tidak baik bagi kesehatan.
Golongan kedua ini bahkan secara ekstrem menganggap makanan tradisional seperti kolak harus dijauhi selama bulan Puasa.
Inti dari puasa adalah mengurangi makanan.
Yang jelas-jelas dianjurkan dalam ajaran agama adalah berbuka dengan kurma dan air putih.
Selebihnya, tidak ada larangan ini dan itu.
Makanan atau minuman manis punya kelebihan dalam hal lebih cepat memberi energi seketika.
Setelah minum es sirup, teh manis, atau kolak, kerongkongan akan langsung terasa segar.
Ini mudah dipahami karena gula adalah sumber energi yang sangat cepat bereaksi.
Baca Juga: Ini Dia Cara Membuat Bakwan Jagung untuk Berbuka Puasa yang Renyah Tahan Lama, Bikin Susah Move On!
Adapun mereka yang kontra-makanan manis biasanya berargumen bahwa gula memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi.
Manfaat dan Penggunaan Tawas, Benarkah Bahan Kimia Ini Ampuh untuk Mengusir Bau Badan?
KOMENTAR