SajianSedap.com – Setiap umat muslim pasti berharap bisa menjalankan ibadah Puasa dengan maksimal. Tapi, bagi penderita diabetes, puasa hanya bisa dilakukan dalam kondisi tertentu. Alasannya, di bulan Puasa, pola makan jadi berubah, begitupun dengan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Karenanya, penderita diabetes harus berhati-hati saat menjalankan ibadah yang dinanti ini.
Boleh Dan Tidak Boleh
Puasa sebenarnya masih aman dilakukan oleh penderita diabetes tipe 1 yang membutuhkan insulin. Penderita diabetes tipe ini harus memastikan gula darahnya bisa dikontrol dengan perencanaan makan dan olahraga ringan. Sedangkan diabetes tipe 2 yang kurang sensitif pada insulin juga masih diperbolehkan berpuasa. Tapi lagi-lagi dengan mengontrol gula darah melalui diet, olahraga dan minum obat.
Sementara bagi penderita diabetes pengguna insulin yang tidak bisa mengontol gula darah, mengalami komplikasi atau sedang hamil, disarankan untuk tidak berpuasa karena bisa berakibat buruk pada kesehatan.
(Baca juga: Apakah Penderita Diabetes Aman Mengonsumsi Kurma Sebagai Menu Berbuka? )
Tips Berpuasa Bagi Penderita Diabetes
- Kendalikan diri saat berbuka. Gula darah yang rendah selama puasa harus ditingkatkan sedikit-sedikit saat berbuka. Caranya dengan mengonsumsi gula sederhana.
- Gula sederhana bisa didapatkan dari makanan manis dalam porsi yang terkontrol tentunya. Misalnya saja minuman manis dalam porsi kecil atau gula buah dari pepaya, melon atau nanas. Memadukannya dengan gula diet juga diperbolehkan. Tapi ingat dalam porsi secukupnya.
- Jangan berbuka puasa secara berlebihan karena dapat menyebabkan hipoglemika (gula darah melonjak). Gejalanya sulit bernafas, pusing, muntah hingga koma.
- Patokannya, gula darah sebaiknya berada di bawah 110 saat berpuasa dan berada di bawah 160 setelah makan. Jadi, rajinlah memeriksa gula darah setelah makan.
(Baca juga: Bolehkah Penderita Sakit Maag Berpuasa? Temukan Jawaban & Tipsnya Di Sini)
- Saat sahur, santaplah karbohidrat kompleks yang diserap perlahan oleh tubuh. Karbohidrat ini juga membuat kita kenyang lebih lama. Misalnya, beras merah, nasi atau kentang.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR