Sajiansedap.id - Sebagian orang Indonesia punya ritus khusus sebelum berhubungan intim.
Agar libido menyala, mereka mampir dulu ke warung penjual daging kambing.
Sebab, bagi sebagian orang, mengonsumsi daging kambing dipercaya bisa membangkitkan hasrat bercinta.
Pakar nutrisi dan gaya hidup, Dr Phaidon L Toruan, MM seperti dikutip dari Intisari hanya bisa tertawa ketika mendengar cerita tersebut.
”Mereka terbawa sugesti. Karena sebenarnya daging kambing bukanlah menu makanan yang masuk golongan pembangkit libido,” kata Phaidon.
BACA JUGA: Hanya dengan 4 Langkah Mudah, Dendeng Age yang Lezat Ini Sudah Tersaji Di Meja Makan
Menurut Phaidon, keyakinan bahwa daging kambing bisa meningkatkan gairah seks merupakan imbas dari kesulitan gizi nenek moyang orang Indonesia.
Dulu orang Indonesia jarang makan daging.
Alhasil, ketika mengonsumsi daging binatang berjenggot tersebut, badan terasa hangat.
Dan itu ditafsirkan sebagai menyalanya gairah seks.
Rasa hangat di tubuh sebenarnya berasal dari lemak yang melekat di daging kambing.
Hal itu kalau dikaji secara ilmiah tidak ada hubungan dengan peningkatan libido.
”Yang berhubungan dengan libido adalah hormon testosteron. Jadi, makanan yang bisa membangkitkan gairah seks adalah makanan yang mampu meningkatkan hormon tersebut,” terang dia.
Jika ingin libido naik, daripada makan daging kambing, lebih baik makan seafood.
Pasalnya, hampir semua seafood, kecuali udang, bisa meningkatkan kadar hormon testosteron.
BACA JUGA: Semua Pasti Tidak Bakal Nolak Kalau Tongseng Kambing Istimewa Ini Tersaji Di Meja Makan
Andai tidak doyan menu makanan laut, juga tak perlu risau.
Ada beberapa sayuran dan buah yang bisa meningkatkan gairah seks.
Sebagai contoh pisang, durian, alpukat, dan seledri.
BACA JUGA: Wow! Makanan Untuk Atlet di Asian Games Banjir Pujian, Kontingen India: Semuanya Enak!
Artikel ini sudah ditayangkan di Intisari dengan judul "Banyak yang Percaya Daging Kambing Bisa Dongkrak Gairah Seksual, Jangan Diikuti!"
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR