Sekarang Jadi Presiden, Jokowi Ceritakan Memori Lucu Tapi Sedih di Warung Pecel Dekat Kampusnya

Amadea - Senin, 24 September 2018 | 15:25 WIB

Nostalgia Masa Kuliah, Ini Kenangan Lucu Jokowi di Warung Pecel Dekat Kampusnya

Sajiansedap.id- Banyak yang bilang kalau masa-masa kuliah adalah momen terpenting di dalam hidup kita.

Masa SMA memang indah, tapi masa kuliahlah yang selalu sulit dilupakan.

Begitu juga dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Ia baru menghadiri reuni akbar alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta atau Acara Guyub Rukun Kagama, Sabtu (22/9/2018).

Kedatangan Jokowi disambut dengan meriah oleh para alumni yang berkumpul di Jakarta Convention Center Senayan itu.

Saat Ia memasuki hall saja, lagu Enter Sandman milik band Metallica yang jadi lagu favoritnya saja langsung berkumandang.

Acara itu juga turut dihadiri para pejabat, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang berperan sebagai ketua umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Mensegneg Pratino dan banyak lagi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi berpidato di depan ribuan alumni yang hadir malam itu.

Dilansir Kompas.com, Jokowi menanyakan tentang mahasiswa yang pernah ngutang di SGPC atau Sego Pecel yang terletak di komplek kampus UGM.

“Coba yang suka ngutang di warung, yang ngutang loh ya. Jangan ngaku-ngaku utang biar bisa jejer saya loh ya,” candanya.

Benar saja, tiga orang naik ke panggung dan mengaku pernah mengutang di warung pecel.

Jokowi pun mengundang tawa karena dengan beraninya menyebut fakultas sastra banyak yang berhutang.

Ia menutup pidatonya malam itu dengan berharap Kagama menjadi pionir untuk merawat keberagaman di tengah kemajemukan bangsa, sama seperti yang disampaikan Ganjar sebelumnya.

Hidup Susah, Jokowi Mengaku Tak Mampu Jajan di SGPC

Jokowi merupakan alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada angkatan tahun 1980.

Semasa itulah Jokowi memanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan dan teknologinya.

Semasa kuliah, Jokowi tercatat aktif sebagai anggota Mapala silvagama.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah foto buram bergambar anak muda dengan rambut ala punk beredar di media sosial. Entah siapa yang mulai, ada yang menyebut itu Jokowi muda. Saya pastikan itu bukan foto saya. Saya tidak seganteng itu di masa muda. Hehehe. Yang sebenarnya, pada usia seperti itu, saya lebih senang ke gunung, bertualang di alam, bersama kawan-kawan. Kami berjalan ke hutan, tidur di tenda, berbekal ala kadarnya seperti mi instan.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Joko Widodo (@jokowi) pada 24 Agu 2018 jam 8:34 PDT

Hal ini Ia buktikan saat beredar foto muda Jokowi sebagai anak punk.

Di foto itu, terlihat Jokowi menuliskan bahwa dirinya bersama teman-temannya lebih senang ke gunung, berjalan-jalan di hutan dengan bekal ala kadarnya seperti mi instan.

Usai menghadiri acara reuni akbar itu, Jokowi juga mengunggah foto ke akun Instagramnya @jokowi.

Terlihat dirinya bersama anggota alumni UGM berpose di atas panggung.

Tiga anggota inilah yang sebelumnya mengaku pernah berhutang di SGPC.

Jokowi sendiri menuliskan dirinya tak pernah berhutang di warung pecel milik Bu Wiryo itu.

“Terus terang, saya tidak pernah makan di SPGC. Masih mahal buat saya. Saya makan di warung harga makanannya separuhnya,” tulis Jokowi.

Saat itu memang Jokowi hidup di tengah perekonomian yang pas-pasan.

Lihat postingan ini di Instagram

Semasa kuliah di Universitas Gadjah Mada, sekian puluh tahun silam, saya ingat ada satu warung makan yang saat ini letaknya tak jauh dari gedung Fakultas Kedokteran Hewan. Mahasiswa menyebutnya SGPC Bu Wiryo -- maksudnya warung sego pecel Bu Wiryo ????. Warung ini teringat lagi ketika kemarin saya menghadiri reuni akbar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) di Jakarta. Rekan-rekan saya di masa itu rupanya punya kenangan yang banyak tentang SGPC. Terutama, karena banyak yang sering berhutang makanan di sana. Bahkan ada yang baru melunasi hutang makannya setelah tamat kuliah dan sudah bekerja. Ada juga yang dulu "ambil lima bayar dua" baru membayar sisanya belakangan hehehe. Bagaimana dengan saya? Saya tak pernah berhutang di warung itu. Terus terang, saya tidak pernah makan di SGPC. Masih mahal buat saya. Saya makan di warung yang harga makanannya separuhnya.

Sebuah kiriman dibagikan oleh Joko Widodo (@jokowi) pada 23 Sep 2018 jam 6:03 PDT

Bahkan, semasa kecilnya Jokowi harus berdagang, mengojek paying, dan jadi kuli panggul demi mencari sendiri dana untuk keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari.

Anak sulung dari empat bersaudara itu mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya dan mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun.

Atas keahliannya dalam bertukang kayu dan nilai akademisnya inilah yang membuatnya memilih berkuliah Jurusan Kehutanan di UGM dan mengantarkannya sebagai pengusaha meubel sebelum memulai karirnya di panggung politik. (AH)