Sajiansedap.id – Gempa berkekuatan besar kembali mengguncang beberapa wilayah yang ada di Indonesia.
Setelah Lombok (yang sekarang dalam masa pemulihan), gempa juga mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 SR itu terjadi pukul 17.02 WIB pada Jumat (28/9).
Pascagempa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Meski peringatan dini dicabut pada pukul 17.37 WIB, tsunami diketahui melanda sejumlah wilayah, antara lain Palu, Donggala, Mamuju.
Sejak gempa mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, sejumlah gempa susulan terus terjadi di kawasan tersebut hingga Jumat malam.
Tercatat ada 13 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 SR sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.26 WIB.
Baca Juga : Yakin Deh, Segarnya Sayur Asem Jakarta Ini Bikin Makan Siang Jadi Lebih Meriah
Jumlah Korban Tewas dan Pengungsi Hingga Sabtu (29/9)
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah hingga Sabtu (29/9) malam mencapai 420 orang.
Namun, jumlah tersebut baru yang tercatat di Kota Palu, sedangkan jumlah korban tewas di Kabupaten Donggala dan Sigi belum tercatat.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wilem Rampangilei.
Selain itu, tingkat kerusakan yang terjadi di Kabupaten Donggala dan Sigi juga cukup signifikan.
Namun, belum ada laporan mengenai korban dan tingkat kerusakan karena sulitnya komunikasi.
Wilem Rampangilei juga mengungkapkan bahwa ada sekitar 10.000 pengungsi yang tersebar di 50 titik dalam Kota Palu.
Mereka akan diberi bantuan tempat berlindung, makanan, dan obat-obatan bagi yang sakit.
Baca Juga : Asri Welas Berjuang Rawat Bayinya yang Sakit Katarak, Benarkah Katarak Pada Bayi Bisa Disebabkan ASI?
Hikmah dari Bencana Bagi Suhelmi, Penjual Buah
Bencana tak selalu memberikan duka, tetapi ada juga hikmah yang bisa diperoleh oleh sebagian masyarakat, salah satunya Suhelmi.
Suhelmi merupakan seorang pedagang buah dari Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Saat gempa berkekuatan magnitudo 7,4 SR itu terjadi, Suhelmi melarikan diri ke tempat tinggi dan terbuka.
Ia tak memikirkan lapak dagangannya saat gempa terjadi, lapak dagangan itu ditinggalkan begitu saja demi menyelamatkan diri.
Namun, lapak dagangan Suhelmi yang terbuat dari tenda dan penyangga kayu itu tetap berdiri tegak ketika bangunan lain porak poranda.
Ia pun tetap membuka lapak dagangnya, ketika lapak pedagang buah yang lain tutup.
Baca Juga : Terkait Hebohnya Kopi Luwak Mudah Terbakar, BPOM Angkat Bicara
Hasilnya, Suhelmi menuai untuk besar karena lapak dagangannya dihampiri oleh mereka yang lapar.
Padahal biasanya, lapak dagangan yang menjual aneka buah-buahan itu sangat sepi pembeli.
Kendati demikian, Suhelmi berharap agar pemerintah bergerak cepat dalam menangani bencana ini.
Ia berharap pemerintah segera memberi bantuan-bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat, termasuk makanan dan minuman.
Baca Juga : Dari Nagita Slavina Hingga Jessica Iskandar, Intip 4 Dapur Super Mewah yang Habiskan Biaya Ratusan Juta
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Miyanti |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR