SajianSedap.com - Siapa yang suka mengolah kol di rumah?
Ya, sayuran satu ini memang muah harganya sehingga jadi favorit banyak orang.
Selain itu, kol juga enak diolah jadi tumisan sampai gorengan bakwan, lo.
Tapi, ada satu cara memasak kol yang sebenarnya sangat tidak dianjurkan.
Soalnya, cara ini bukan cuma merusak nutrisi tapi juga membahayakan tubuh.
Coba cek, apa Anda sering mengolah kol dengan cara ini?
Jangan Makan Kol Kalau Diolah dengan Cara Ini
Tahukah Anda kalau kol banyak mengandung vitamin dan nutrisi lain yang baik bagi tubuh?
Antara lain vitamin B, C, A, K, dan asam folat.
Kol juga tidak mengandung kolesterol, lemak jenuh, serta rendah kalori.
Yang lebih penting, beberapa penelitian bahkan menyebut kol bisa menurunkan risiko kanker.
Sayangnya, proses penggorengan ini membuat nutrisi kol hilang dan justru bisa jadi penyebab kanker.
Apalagi biasanya kita membeli kol goreng di warung makan atau tukang pecel.
Sebagian besar pasti menggunakan minyak bekas yang sudah digunakan berkali-kali.
Nah, proses penggorengan itu bisa merusak vitamin akibat pemanasan.
Penggorengan yang terlalu matang juga bisa membentuk senyawa karsinogenik yang merupakan senyawa pemicu kanker.
Senyawa tersebut akan terbawa pada kol goreng lewat minyak yang terserap.
Padahal seharusnya minyak tidak dipanaskan dengan suhu tinggi dalam waktu yang lama.
Nah, berikut ini bahaya kol goreng yang harus Anda tahu.
1. Menambah jumlah kalori
Pada dasarnya, kol merupakan salah satu jenis sayuran yang rendah kalori.
Setengah bonggol kol mentah seberat 100 gram hanya mengandung 22 kalori.
Hal ini lantaran sekitar 92 persen dari seluruh bobot kol adalah air.
Akan tetapi, ketika kol digoreng, kalori yang terkandung di dalamnya seketika akan melonjak tinggi.
2. Merusak kandungan nutrisi
Kol sangat kaya akan nutrisi, seperti protein, lemak, dan karbohidrat.
Sayuran ini juga kaya akan serat, mulai dari vitamin C, K, dan B kompleks, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan mangan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sayangnya, proses menggoreng dengan suhu yang tinggi justru bisa merusak nutrisi kol.
Mengukus, merebus, dan menumis adalah cara masak yang lebih baik untuk menjaga nutrisi sayuran, termasuk kol.
3. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
Walaupun enak, kol goreng ternyata bukan makanan yang baik untuk jantung.
Saat dipanaskan melampaui titik asapnya, struktur kimia minyak akan berubah.
Pengolahan berulang dengan minyak yang sama juga dapat mengubah minyak menjadi lemak trans.
Lemak trans adalah lemak jahat yang bisa meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak pada pembuluh darah.
Lama kelamaan, plak tersebut pun bisa menghambat aliran darah, sehingga menyebabkan stroke, penyakit jantung, dan serangan jantung.
4. Meningkatkan risiko kanker
Kol memiliki senyawa antikanker yang disebut sulphoraphane.
Sulphoraphane bekerja dengan menghambat enzim histone deacetylase.
Enzim ini berperan dalam perkembangan berbagai jenis kanker, mulai dari kanker kulit, pankreas, hingga prostat.
Sayangnya, proses pengolahan kol goreng justru bisa menyebabkan pembentukan senyawa acrylamide yang bersifat karsinogenik (memicu kanker).
Acrylamide memiliki peran dalam perkembangan kanker rahim, ovarium, paru-paru, ginjal, dan kerongkongan.
Nah, setelah mengetahui dampak buruknya, apakah anda masih mau mengonsumsi kol goreng?
Baca Juga: Dikira Sehat, Kebiasaan Minum Susu Bisa Datangkan Efek Bahaya ini Bagi Tubuh, Hati-hati
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR