SajianSedap.com - Sejak bertahun-tahun lalu, kemasan telah menjadi bagian esensial dari kehidupan sehari-hari.
Baik untuk menyimpan, mengirim, melindungi atau pun menjaga isi di dalamnya, kemasan dalam berbagai bentuk selalu ada – menjadi semakin canggih dan sangat diperlukan sejalan dengan tuntutan hidup kita yang semakin banyak.
Setiap hari, kita mengonsumsi makanan dan minuman seperti susu, kopi, teh dan jus dalam kemasan karton.
Saat menikmati makanan dan minuman ini, apakah kamu pernah membayangkan cara dan bahan yang digunakan untuk membuat kemasan karton?
Ada banyak tipe kemasan karton, tapi tidak semuanya berkelanjutan atau sustainable. Dibutuhkan teknik, inovasi dan sains untuk membuat kemasan yang tidak hanya baik untuk produk dan konsumen, tapi juga untuk bumi.
SIG, penyedia solusi kemasan terdepan, memiliki cara uniknya sendiri untuk menciptakan kemasan berkelanjutan, yang membutuhkan keahlian, usaha dan proses khusus.
SIG terus memastikan tingkat ketepatan dan konsistensi yang sangat tinggi serta tingkat limbah yang sangat rendah.
Proses Kemasan Karton SIG Dibuat
Bagian luar gulungan paperboard yang besar dilapisi dengan polyethylene (PE) berkualitas tinggi untuk memastikan gulungan tertutup rapat.
Lapisan aluminium yang sangat tipis biasanya digunakan untuk melindungi isi kemasan dari cahaya dan oksigen.
Baca Juga: Awas Ketipu! Cara Membedakan Parfum Asli dan Palsu Lihat Bagian Ini
Satu lagi lapisan PE digunakan di atas aluminium untuk menyatukannya dengan paperpoard dan mencegah aluminium agar tidak terkena ke makanan atau cairan.
Setelah pelapisan, bahan kemasan dicetak dengan hingga enam warna menggunakan sistem percetakan gravure berkualitas tinggi, yang menghasilkan warna cerah, desain fleksibel dan efek visual inovatif sesuai dengan kebutuhan brand dan produsen.
Karton yang telah dilapis dan dicetak kemudian dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan sebelum karton disegel dan dilipat satu-per-satu.
Bagian memanjang kemudian ditutup dengan presisi tertinggi. Lipatan ini sangat penting karena mencegah kontak antara sudut potong yang tidak dilapis dan isi kemasan.
Setelah selesai, kemasan karton ini kemudian dikirim ke pelanggan SIG.
Kemasan karton SIG menggunakan tiga bahan inti, paperboard, polyethylene, aluminium yang semua diperoleh dari sumber bertanggung jawab.
ALUMINIUM
Hampir semua kemasan SIG tetap menggunakan lapisan pembatas aluminium ultra tipis (10 kali lebih tipis dari rambut manusia) untuk melindungi isi kemasan dari cahaya dan oksigen, memastikan produk aman dan terjaga nutrisinya.
Pada tahun 2018, SIG menjadi yang pertama di industri - dan salah satu perusahaan pertama di dunia – yang mendapatkan sertifikasi standar baru dari Aluminium Stewardship Initiative (ASI), di mana aluminium pada kemasan SIG tidak hanya melindungi produk, tapi juga melindungi lingkungan.
POLYETHYLENE
Polimer yang digunakan pada rangkaian kemasan SIGNATURE menggunakan bahan nabati melalui sistem keseimbangan massa dan bersertifikasi dari badan terdepan di industri seperti ISCC PLUS.
Untuk semua polimer lain yang digunakan, SIG bekerja keras untuk memastikan polimer diproduksi secara bertanggung jawab, dengan menggunakan standar yang sangat tinggi dari pemasok di seluruh dunia. SIG juga meningkatkan jumlah polimer nabati, serta mengurangi polimer berbasis fosil, yang merupakan bagian dari kontribusi SIG terhadap ekonomi sirkular.
PAPERBOARD
SIG telah menjalin kerja sama dengan Forest Stewardship Council® (FSC®) sejak tahun 2009, di mana SIG menjadi produsen karton aseptic pertama yang berhasil mendapatkan sertifikasi FSC Chain of Custody untuk semua operasionalnya, memastikan sumber yang digunakan dapat ditelurusi.
Sejak Januari 2021, 100% paperboard yang digunakan pada kemasan SIG bersertifikasi FSC – SIG kembali menjadi yang pertama di industri yang melakukan hal ini.
Semua paperboard berasal dari hutan yang dikelola dengan bertanggung jawab – hutan-hutan yang membantu menyimpan karbon, mengatur iklim dan menawarkan alternatif yang dapat diperbarui terhadap bahan baku berbasis fosil.
Dengan sumber paperboard yang 100% bersertifikasi FSC, SIG mendukung UN Sustainable Development Goals (SDGs), Paris Agreement terhadap perubahan iklim, EU Biodiversity Strategy dan EU Forestry Strategy.
Sebagai mitra lama FSC, SIG terus mendukung kegiatan keberlanjutan yang diadakan oleh FSC, termasuk FSC™ General Assembly yang akan diadakan dari 9-14 Oktober 2022 di Bali, Indonesia.
SIG akan menjadi sponsor eksklusif tertinggi, yang disebut sebagai “Green Sponsor” untuk acara ini, yang bertujuan menetapkan arah untuk masa depan yang lebih berkelanjutan bagi hutan-hutan dunia, manusia dan hewan yang menghuni.
Para anggota dari seluruh dunia akan berkumpul di FSC General Assembly ke-9 untuk menentukan tujuan organisasi selama beberapa tahun ke depan serta menjalin hubungan dan kolaborasi dalam menghadirkan solusi bagi tantangan global terkait hutan.
Sponsor dari SIG akan memungkinkan para anggota FSC yang mungkin tidak bisa menghadiri acara karena satu dan lain hal, tetap bisa menjadi bagian dari pertemuan penting ini dan berbagi wawasan.
Dukungan dari SIG akan memastikan berbagai kepentingan sosial, lingkungan dan ekonomi terwakili dengan baik dalam mencapai tujuan FSC untuk melindungi hutan yang sehat dan dapat bertahan bagi semua, selamanya.
“Kami sangat menghargai kemitraan jangka panjang bersama SIG yang terus berlanjut selama satu dekade terakhir. Dengan visi dan misi yang sama akan keberlanjutan, FSC dan SIG berusaha untuk berkontribusi terhadap lingkungan, diawali dengan kemasan berkelanjutan yang kami harapkan dapat berdampak bagi lingkungan. Kami berharap kemitraan ini akan terus berlanjut hingga bertahun-tahun ke depan dan kami bisa terus membuat perbedaan, membantu melestarikan lingkungan selangkah demi selangkah.” Kim Carstensen, Director General of FSC
Secara global, SIG mendekat terhadap keberlanjutan melalui “The Way Beyond Good”, peta yang memandu SIG dalam mengejar keunggulan keberlanjutan dalam semua aspek bisnisnya.
Melalaui The Way Beyond Good, SIG berkomitmen untuk menjadi bisnis net positive, mengurangi separuh dampaknya terhadap lingkungan dan memberikan dua kali lipat manfaat bagi masyarakat.
Sekarang, SIG melangkah lebih jauh dengan komitmen 2030 Forest+ sebagai bagian dari Way Beyond Good.
Tidak hanya mempertahankan 100% hutan berkelanjutan yang menjadi sumber bahannya, SIG juga akan mendirikan atau merestorasi tambahan 100% area hutan biodiverse berkelanjutan di luar hutan yang dibutuhkan untuk menghasilkan karton SIG.
Ini berarti akan ada tambahan 650.000 hektar hutan biodiverse berkelanjutan di tahun 2030.
“SIG bangga menjadi mitra jangka panjang FSC sejak 2009 dan menjadi produsen karton aseptik pertama yang mendapatkan sertifikasi FSC Chain of Custody dalam semua operasional kami. Kami berharap melalui FSC General Assembly, kami bisa menentukan arah kemitraan dengan FSC untuk tahun-tahun yang akan datang serta memperkuat kolaborasi kami untuk mendirikan hutan-hutan yang terus berkembang sebagai bagian dari ambisi kami untuk Way Beyond Good bagi masyarakat dan planet.” Angela Lu, President and General Manager Asia Pacific-South, SIG Combibloc
Setelah mengetahui cara membuat kemasan karton SIG, lain kali saat ingin membeli makanan dan minuman dalam kemasan, coba perhatikan kemasan dan temukan logo-logo SIG dan FSC.
Jika kamu melihat kedua logo tersebut, berarti produk yang kamu konsumsi dikemas dalam kemasan yang menggunakan paperboard dari hutan yang dikelola dengan bertanggung jawab.
Dengan melakukan ini, kamu berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan melalui langkah yang sangat sederhana.
“The Way Beyond Good diterapkan oleh SIG secara global, termasuk di Indonesia, di mana FSC General Assembly akan diadakan. Selama beberapa tahun terakhir, kami telah menjalankan kegiatan Way Beyond Good di Indonesia bersama para mitra dan pelanggan kami, diantaranya kampanye media sosial dan kegiatan offline yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta mengajak lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam kampanye Way Beyond Good, bekerja sama untuk membantu melestarikan lingkungan bagi generasi selanjutnya.” pungkas Noer Wellington, Head of Market Indonesia, Vietnam, Malaysia, and Philippines, PT SIG Combibloc Indonesia.
KOMENTAR