SajianSedap.com - Blender dan food processor adalah dua peralatan di dapur yang seringkali disamakan.
Memang sih keduanya mirip, tapi fungsinya ternyata jauh berbeda, lo.
Jadi kalau disamakan kerjanya, bisa bisa malah jadi cepat rusak.
Soalnya, blender dan food processor memiliki kemampuan kerja yang berbeda.
Selain itu, cara kerjanya pun berbeda.
Makanya, harus tahu dulu perbedaan blender dan food processor yang belum banyak orang tahu ini.
Tujuannya tentu supaya bisa digunakan sesuai fungsinya.
Banyak orang bertanya, lebih baik beli blender atau food processor ya ?
Jawabannya adalah tergantung fungsi dan peruntukannya.
Pasalnya, keduanya punya perbedaan yang cukup mencolok sehingga harus disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Yuk, simak bersama.
Baca Juga: Cara Cepat Membersihkan Blender yang Kotor, Gak sampai 5 Menit Langsung Bersih Tanpa Perlu Digosok
Meskipun dua peralatan ini terlihat dan berfungsi serupa, tujuan mereka cukup berbeda sehingga penting untuk membaca spesifikasi masing-masing sebelum memutuskan untuk membeli.
Perbedaan terbesar antara kedua peralatan ini adalah tugas yang dirancang untuk dilakukan:
Food Processor dirancang untuk melakukan berbagai tugas persiapan makanan yang lebih luas.
Mulai dari memotong hingga merobek-robek hingga mencampur adonan hingga mengiris bahan dengan aneka jenis pisau potong.
Sedangkan blender, sesuai namanya (blend = mencampur) dirancang untuk menghancurkan dan menggabungkan bahan basah dan kering.
Blender punya pisau yang tidak bisa dibongkar pasang.
Blender biasanya hanya punya satu bilah di bagian bawah tabung yang tidak dapat diganti.
Pisau tunggal ini sangat cocok untuk menghancurkan es, membuat pure halus, dan bahkan mencairkan bahan.
Sedangkan , food processor memiliki pisau yang bisa dibongkar pasang dan diganti..
Biasanya, food processor dijual dalam satu set berisi aneka jenis pisau yang bisa digunakan untuk menghaluskan, memotong, mencampur, dan terkadang menguleni adonan.
Beberapa food processor juga dilengkapi dengan aksesori pengocok yang memungkinkan Anda mengocok dan mengaduk.
Kapasitas food processor biasanya lebih besar antara 6 hingga 14 cangkir dan terkadang bisa lebih besar.
Blender sendiri punya kapasitas lebih kecil, kisaran 2 cup untuk penggunaan blender rumahan.
Blender memiliki tabung yang tinggi karena didesain membantu menampung cairan saat diblender.
Ketinggian dan bentuknya juga membantu agar bahan-bahan tetap bersirkulasi di seluruh tabung dan bilah untuk pencampuran yang merata.
Sedangkan food processor punya tabung atau mangkuk yang lebih lebar karena memiliki pisau dan cakram yang lebar dan rata untuk menghasilkan potongan tertentu seperti irisan atau sobekan.
Mangkuk kerja yang lebih lebar memberi ruang alat untuk memproses bahan utuh atau lebih besar seperti ubi jalar, kentang tumbuk, mentimun, atau biskuit graham untuk kulit biskuit graham.
Nah, perbedaan mendasar keduanya ada pada bahan yang bisa diolah.
Ingat selalu, blender cuma bisa digunakan dengan tambahan bahan cair.
Jadi, blender baik banget digunakan untuk menghaluskan jus, saus custard, hingga aneka minuman seperti milkshake.
Sedangkan, food processor termasuk lebih luas cakupan kerjanya.
Baca Juga: Duh, Tak Perlu Beli Baru! Begini Cara Mudah Menajamkan Pisau Blender Tumpul Cuma Modal Garam
Soalnya, food processor bisa digunakan untuk menghaluskan bahan kering seperti kacang, kentang kukus, gula pasir (jika ingin jadi gula halus) dan masih banyak lagi.
Semuanya bisa diolah tanpa tambahan air, lo.
Food processor juga bisa digunakan untuk mencincang daging atau membuat bubur bayi yang teksturnya kental.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR