Tak hanya itu, konsumsi durian juga dapat mengganggu pengobatan diabetes dan membuatnya tidak efektif.
Dikutip dari laman HealthifyMe, orang dengan gangguan ginjal atau orang yang menjalani cuci darah, tidak boleh makan durian.
Penelitian menunjukkan, kelebihan asupan durian dapat meningkatkan kadar kalium dalam tubuh.
Ginjal yang sakit tidak mampu menyaring kalium dalam jumlah tinggi.
Oleh karena itu, mineral ini dapat menumpuk di dalam tubuh dan menimbulkan berbagai gangguan.
Kondisi yang tidak dianjurkan makan durian selanjutnya adalah orang yang mengonsumsi alkohol.
Para ilmuwan percaya, senyawa mirip sulfur dalam durian dapat mencegah enzim tertentu untuk memecah alkohol.
Imbasnya, kadar alkohol dalam darah meningkat, sehingga memicu beberapa gejala, seperti mual, muntah, dan jantung berdebar-debar.
Durian mengandung banyak vitamin B9 atau asam folat yang baik untuk perkembangan sistem saraf pusat janin dalam kandungan.
Sementara, wanita yang kekurangan asupan folat berpotensi menimbulkan risiko besar pada awal kehamilan.
Sayangnya, selama kehamilan, seorang ibu hanya disarankan untuk mengonsumsi durian dalam jumlah secukupnya, sekitar satu hingga dua biji.
Hal ini dikarenakan durian kaya akan gula, yang dapat meningkatkan berat badan calon bayi.
Ukuran bayi yang terlalu besar dapat menyulitkan ibu selama proses persalinan.
Meski jarang terjadi, sama seperti bahan pangan lain, durian dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Alergi buah ini juga telah didokumentasikan dan dikaitkan dengan dermatitis kontak, peradangan kulit dengan gejala ruam kulit yang gatal kemerahan.
Jika mencurigai adanya alergi terhadap makanan ini, segera hubungi dokter untuk melakukan tes dan hindari konsumsi durian.
Jadi sebaiknya tahan dulu makan durian kalau sedang berada kondisi di atas ya Sase lovers.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Kondisi Tubuh yang Tak Dianjurkan Makan Durian, Apa Saja?"
KOMENTAR