SajianSedap.com - Ada beragam metode memasak yang biasa diterapkan di rumah atau restoran.
Salah satu metode yang cukup terkenal adalah deep frying.
Cara memasak ini kerap ditemukan dalam dapur restoran fast food.
Metode deep frying adalah teknik memasak di mana bahan makanan dicelupkan ke dalam minyak panas yang dalam untuk menghasilkan hidangan yang renyah di luar dan lembut di dalam.
Bahan makanan direndam dalam minyak yang dipanaskan secara intens, sehingga menciptakan lapisan luar yang garing dan keemasan.
Makanan yang biasanya menggunakan metode deep fry adalah ikan, ayam, atau kentang goreng.
Kalau menggunakan metode ini, permukaan makanan akan lebih renyah namun di dalamnya tetap juicy.
Tidak seperti metode pan fry, karena terendam dalam minyak, lebih seringnya makanan tidak harus sering dibolak-balik.
Kalau untuk ikan atau ayam, kita masih perlu membaliknya.
Tapi untuk makanan seperti kentang goreng, kita bisa membiarkannya terendam di dalam minyak dan membaliknya hanya sesekali.
Namun, ada beberapa bahan makanan yang tidak cocok untuk dimasak dengan metode deep frying.
Berikut adalah beberapa di antaranya beserta alasannya:
Sayuran seperti timun, mentimun, dan zucchini memiliki kandungan air yang tinggi.
Ketika digoreng dengan metode deep frying, air dalam sayuran akan menguap dengan cepat dan menyebabkan minyak meresap ke dalamnya.
Akibatnya, sayuran menjadi lembek dan kurang renyah.
Telur mentah, seperti telur ayam mentah, tidak cocok untuk deep frying.
Ketika telur mentah terendam dalam minyak panas, bagian luar telur akan mengeras terlalu cepat, sementara bagian dalamnya tetap mentah.
Selain itu, minyak yang meresap ke dalam telur mentah dapat mengubah rasa dan tekstur telur.
Makanan kekinian mulai banyak yang menjadikan keju sebagai bahan utama.
Keju cenderung meleleh dan mengeluarkan minyak ketika digoreng.
Deep frying keju dapat menyebabkan keju meleleh sepenuhnya dan mengotori minyak dengan lelehan keju.
Selain itu, keju yang digoreng dengan metode ini mungkin terlalu berminyak dan berat.
Baca Juga: Cara Masak Ikan Tuna Agar Tidak Keras, Perhatikan Cara Potongnya
Makanan seperti ikan atau udang dengan kulit tipis dan berair tidak cocok untuk deep frying.
Kulit tipis akan mudah hancur dan minyak dapat meresap ke dalam daging, mengurangi kelezatan dan kerenyahan.
Kesimpulannya, deep frying cocok untuk makanan yang memiliki tekstur yang baik dan tidak terlalu berair.
Namun, perlu diperhatikan suhu minyak dan teknik penggorengan agar hasilnya optimal.
Jadi jangan sampai salah masak ya Sase lovers.
Baca Juga: Cara Masak Nasi Rendah Kalori Dengan Tambahkan Satu Bahan Dapur Ini
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
KOMENTAR