Gudeg ini bisa dikombinasikan dengan menu pecel siram dalam menu gudeg pecel.
Sambil menunggu pesanan dibuat, kita cicipi dulu kudapan yang tak kalah khas.
Seperti ketan juruh yang menyajikan ketan kukus dengan kedelai bubuk, kelapa kukus, dan juruh yang terbuat dari gula aren cair.
Ada juga carang gesing, yaitu sejenis kolak yang dibungkus daun pisang. Rata-rata kudapan ini dijual Rp 3 ribu – 5 ribu. Sementara menu utamanya berkisar Rp 15 ribuan.
Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Tips Membuat Rempeyek Super Gurih, Renyah dan Tipis
Sebagai penutup, tersedia jamu maupun aneka wedang yang didatangkan langsung dari Solo.
Seperti kunyit asam sereh, jahe susu, hingga kopi jahe. Resto berkapasitas 50 pengunjung ini berdiri 3 tahun lalu.
Rio Sarwono, sang pemilik, mengoperasikan resto mulai pukul 10.00 – 21.00, namun tutup setiap hari Senin.
2. Death By Chocolate (DBC)
Jl. Ciremai No. 22 Bogor
Telp (0251) 8377725
Dulu, saat Hitler akan menyerang Inggris pada Perang Dunia ke-2, dibuatlah sebuah kue cokelat berisi bom sebagai strategi perang.
Resep kue cokelat inilah yang populer dengan sebutan Death By Chocolate.
Kisah inilah yang menginspirasi Rini Suyoko (59), salah satu pemilik DBC, untuk menyajikan chocolate cake sebagai sajian andalannya.
Tentu saja makna Death by Chocolate bukan lagi soal perang, melainkan gambaran betapa enaknya sajian cake cokelat di restonya.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR