SajianSedap.com - Pecinta nasi padang, pasti tahu dong, kikil atau tunjang jadi salah satu olahan favorit yang kerap ada pada menu masakan padang.
Biasanya, kikil atau tunjang diolah jadi gulai ataupun dijadikan kerupuk kulit.
Nah, saat menyantap kikil ini, Anda tentu sering menemukan ada kikil yang masih bau dan kikil yang tidak berbau sama sekali.
Bagi Anda yang tidak menyukai bau prengus pada kikil, tentu hal ini bisa membuat nafsu makan Anda menurun.
Usut punya usut, rupanya untuk menghilangkan bau kikil ini ada triknya lho.
Jadi jika ingin memasaknya di rumah, Anda bisa mengikuti cara berikut ini agar bau kikil bisa hilang.
Cara Menghilangkan Bau Amis dan Krengus Kikil
Setelah Anda membeli kikil dengan kualitas baik, segera bersihkan kikil di bawah air mengalir.
Kemudian, rebus kikil dengan air mendidih selama 20 menit.
Lalu, bersihkan kembali kotoran yang masih menempel pada kikil.
Anda bisa menggunakan pisau untuk membersihkan bulu yang masih menempel pada kikil.
Untuk menghilangkan bau kikil, Anda hanya memerlukan beberapa bumbu dapur.
Namun bumbu dapur ini adalah kunci untuk menghilangkan bau pada kikil.
Seperti, daun salam, daun jeruk, jahe, lengkuas, dan serai.
Bumbu-bumbu tersebut kemudian direbus bersama air hingga mendidih.
Setelah kikil sudah bersih dari bulu dan kotoran, kikil bisa dimasukkan ke dalam air rebusan bumbu.
Kikil direbus hingga empuk dan bau khasnya hilang.
Butuh waktu yang cukup lama untuk merebus kikil hingga baunya hilang.
Semakin lama kikil direbus bersama bumbu, semakin banyak berkurangnya bau khas kikil.
Jika Anda merebus kikil menggunakan panci presto, hanya akan membutuhkan waktu sekitar 1 jam.
Sedangkan, jika Anda menggunakan panci biasa memerlukan waktu antara 2-3 jam, hingga kikil menjadi benar-benar empuk.
Setelah kikil sudah empuk, angkat dan tiriskan.
Namun, jika masih tercium bau khas kikil bisa disiram kembali dengan air bersih.
Agar bau yang masih menempel pada kikil bisa hilang.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Setelah empuk dan bau khasnya berkurang, kikil bisa langsung dipotong-potong sesuai selera dan diolah menjadi beragam masakan lezat.
Kini, Anda bisa menyajikan olahan berbahan dasar kikil untuk keluarga tercinta.
Tanpa perlu khawatir terhadap bau yang akan mengganggu masakan Anda.
Mengenai Kikil Palsu dan Asli
Makanan dari kulit sapi ini sudah barang pasti dikenal oleh banyak orang.
Dipadukan dengan nasi putih hangat, olahan kikil tentu siap menjadi santapan favorit orang rumah.
Namun, dibalik kelezatannya perlu Anda waspadai kikil berbahaya yang bisa saja tanpa sadar Anda konsumsi.
Pasalnya, ada kikil yang ternyata terbuat dari kulit sapi bekas yang kerap jadi bahan baku jaket kulit.
Nah agar tak lagi terkena tipu kikil berbahaya oleh pedagang nakal, berikut cara memilih kikil yang benar.
1. Dilihat dari warna kikil
Pertama kali belanja ke pasar tradisional atau pasar swalayan, lihat warna kikil yang akan dibeli.
Warna kikil yang kekuningan cerah sedikit putih adalah kikil yang baik untuk dipilih.
Warna kekuningan biasanya akan muncul saat kulit sapi dibersihkan dari sisa-sisa bulu pada waktu proses pembersihan kikil.
Proses ini biasanya dilakukan dengan cara mencelupkan dalam air panas atau membakarnya untuk menghilangkan buku-buku halusnya.
Jika warna kikil terlalu putih dan sangat bersih, sebaiknya jangan dipilih.
Sebab, bisa jadi dalam proses pembersihannya telah dicampur dengan bahan kimia.
2. Aroma Kikil
Aroma kikil sangat khas, yaitu aroma sapi.
Bukan aroma obat pengawet seperti formalin.
Jika tercium aroma bahan kimia atau aroma seperti karet, sebaiknya tidak dibeli.
3. Tekstur Kikil
Tekstur kikil yang wajar adalah kenyal, tidak terlalu lembek ataupun terlalu kaku.
Tekstur ini bisa kita ketahui dengan sedikit memencet atau menekannya.
Kikil yang mulai berlendir juga sebaiknya dihindari.
Kikil yang seperti ini biasanya sudah tidak layak konsumsi.
Jika terdapat dua pilihan kikil yang tebal dan tipis, lebih baik Anda memilih kikil yang tebal.
Semoga informasi ini bermanfaat SaseLovers!
Source | : | sajiansedap.com |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR